Rabu, 11 Maret 2009

Hujan Es di Bandung??

Kamis, 5 Maret 2009 kemarin, sebagian Bandung mengalami hujan es. Di awali angin kencang dan petir bersahut-sahutan sekitar pukul 2 siang, kemudian diikuti gerimis yang baru berhenti menjelang maghrib.Bagaimana hujan es dapat turun di kota yang terletak di daerah tropis? Tentu saja dapat, toh buktinya sudah ada hehehe. Yang jelas, proses hujan, di mana pun dan apapun bentuknya ketika sampai di tanah, selalu di mulai sebagai salju.

Proses terjadinya salju

Berawal dari uap air yang berkumpul di atmosfir Bumi, kumpulan uap air mendingin sampai pada titik kondensasi (yaitu temperatur di mana gas berubah bentuk menjadi cair atau padat), kemudian menggumpal membentuk awan. asd



Pada saat awal-awal pembentukan awan, massanya jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara – persis seperti kayu balok yang mengapung di atas permukaan air. Namun setelah kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut, massanya juga bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya. Awan tersebut pecah dan partikel airpun jatuh ke Bumi.

Partikel air yang jatuh itu adalah air murni (belum terkotori oleh partikel lain). Air murni tidak langsung membeku pada temperatur 0 derajat Celcius, karena pada 0 derajat Celcius adalah perubahan fase dari cair ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan temperatur lebih rendah daripada 0 derajat Celcius – ini juga terjadi saat kita menjerang air, air menguap kalau temperaturnya di atas 100 derajat Celcius karena pada 100 derajat Celcius adalah perubahan fase dari cair ke uap. Untuk mempercepat perubahan fase sebuah zat, biasanya ditambahkan zat-zat khusus, misalnya garam dipakai untuk mempercepat fase pencairan es ke air.

Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah 0 derajat Celcius (temperatur udara tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan air laut). Tapi temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air munri tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es.


Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain berfungsi sebagai pemercepat fase pembekuan juga perekat antar uap air. Sehingga partikel air (yang tidak murni lagi) bergabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk kristal lebih besar. Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, maka kristal-kristal es jatuh ke tanah. Dan inilah salju! Jika tidak, maka kristal es tersebut meleleh dan sampai ke tanah dalam bentuk hujan air. Pada banyak kasus di dunia ini, proses turunnya hujan selalu dimulai dengan salju beberapa saat dia jatuh dari awan tapi kemudian mencair saat melintasi udara yang panas. Kadangkala, jika temperatur sangat rendah, kristal-kristal es itu bisa membentuk bola-bola es kecil dan terjadilah hujan es – kota Bandung termasuk yang relatif sering mengalami hujan es.

Jadi ini sebabnya kenapa salju sangat susah turun secara alami di daerah tropik yang memiliki temperatur udara relatif tinggi di banding wilayah yang sedang mengalami musim dingin.

Proses Terjadinya Hujan Es

Sederhananya, sebagaimana yang ditulis oleh koran USAToday dalam arsip howstuffworks.com, bermula dari angin badai yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan yang signifikan antara udara hangat (warm air, temperatur di atas 0° C) dan dingin (cold air, 0° C) — oleh karena itu, badai mengandung angin hangat dan dingin. Angin badai ini bergerak membentuk seperti roti sandwich, udara hangat diapit oleh udara dingin, seperti pada ilustrasi berikut.



Udara dingin bagian atas, yang mengandung banyak uap air, mulai turun ke bawah sebagai salju dengan mekanisme yang dijelaskan pada artikel Salju… salju… salju…. Jika turunnya salju ini pada daerah yang lebih banyak udara hangatnya, maka jadilah hujan air biasa (rain, sering terjadi di daerah tropis) [Gambar 1].

Jika salju turun melewati lapisan udara hangat dan sedikit lapisan udara dingin di atas tanah, kemudian bertumbukan dengan partikel-partikel udara lainnya, maka terjadilah hujan es (freezing rain) [Gambar 2]. Inilah yang terjadi di Bandung tempo hari.

Jika lapisan udara dingin di atas tanah cukup tebal, dapat terjadi hujan campuran es dan salju (sleet) [Gambar 3].

Jika salju turun tidak melewati lapisan udara hangat sama sekali, maka terjadilah salju [Gambar 4].

Air, es, dan salju dapat terjadi pada waktu bersamaan di sebuah tempat yang dilalui angin badai.

sumber : febdian.net
ReaD MoRe>>>

Senin, 09 Maret 2009

Cryptozoology

Cryptozoology (κρυπτός, kruptos = "hidden") adalah sebuah cabang zoology yang memusatkan diri dalam dua bidang utama:

1. pencarian "living examples" dari binatang2 yang telah teridentifikasi secara taksonomi melalui catatan fosil tapi diperkirakan telah punah

2. pencarian binatang yang tidak tercatat secara taksonomi, tapi dipercaya ada dan memiliki bukti-bukti baik dari catatan saksi, legenda rakyat, dll.

walupun secara umum bidang ini masih sering dikategorikan sebagai pseudoscience, pada tahun 2004 henry gee, seorang paleoanthropologis dalam jurnal ilmiah terkemuka nature berusaha memberikan bukti bahwa cryptozoology memiliki legitimate scientific value. Sekilas cabang ilmu ini seperti hanya fantasia tau imajiner, namun justru sebaliknya. Ilmu ini menguji secara ilmiah mengenai keberadaan makhluk2 legenda. Dan mencoba membuktikan kebenarannya. O ya..objek criptozoology disebut criptid. bagi yang mau gabung disini.

Dibawah ini adalah daftar criptid plus infonya lumayan banyak…semoga bisa memuaskan hasrat pembaca sekalian…(kencangkan sabuk pengaman & silahkan disimak)…

AHOOL

Ahool adalah kelelawar yang berukuran raksasa. Rentang sayapnya berukuran lebih dari 7 kaki. Hewan ini pernah dilihat di sekitar Jawa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa mahluk ini sejenis pterosaurus atau sejenis primata terbang,.. seperti halnya monster monster misterius lainnya,. belum ada bukti nyata dara para ilmuwan yang bisa membuktikan keberadaan monster ini.



monster yang satu ini sangat susah untuk didokumentasikan dan hanya sedikit informasi yang didapat mengenai monster ini apalagi sampai saat ini belum ada bukti2 seperti kotoran hewan, bulu dll yang bisa diteliti untuk membuktikan keberadaannya,.. menurut kabar Ahool menempati area hutan tropis di jawa. wujudnya digambarkan. Ciri2:

• mempunyai kepala seperti monyet
• mata besar hitam
• cakar yang besar di lengan
• tubuhnya dipenuhi bulu abu abu
• lebar bentangan satu sayap mencapai 3 meter

menurut Loren Coleman dan Jerome Clark,.. mahluk ini pertama kali terlihat oleh Dr. Ernest Bartels ketika menjelajahi gunung salak yang berada di pulau jawa. salah satu penentang keberadaan mahluk ini adalah ahli cryptozoologi bernama Ivan T. Sanderson yang mengatakan bahwa mahluk ini sejenis pterosaurus yang beradaptasi. bulu yang tumbuh di tubuhnya dikatakan untuk mengurangi panas yang diterima.

ahool tidak ketemu,... yang ketemu malah kelelawar emas,... spesies yang sangat langka yang pernah ditemukan di jawa atau mungkin saja mahluk ini adalah salah satu dua jenis burung hantu bertelinga lebar yang berada di jawa yaitu burung hantu tutul (Strix seloputo) dan burung hantu jawa (Strix (leptogrammica) bartelsi). atau mungkin sejenis burung hantu tutul yang berasal dari amerika utara atau burung hantu coklat Eurasia atau bahkan mungkin burung hantu elang (horned owl) yang panjang tubuhnya mencapai 40-50 cm dengan bentangan sayap mencapai 1,2 meter,.. tetapi anggapan ini dibantah karena bentangan sayap mahluk mahluk tersebut tidak menyamai mahluk yang dilihat Dr. Ernest Bartels.

Agogwe


Agogwe adalah makhluk seperti manusia dan berukuran sangat kecil, mirip kurcaci. Sering ditemukan di Timur Afrika.


Harimau Tasmania

Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) adalah marsupial karnivora masa modern terbesar yang pernah diketahui. Binatang ini berasal dari Australia dan pulau Papua dan dinyatakan punah pada abad ke-20. Binatang ini disebut sebagai harimau Tasmania karena punggungnya yang bercorak belang, namun ada juga yang menyebutnya serigala Tasmania, dan secara percakapan juga disebut harimau Tassie (atau Tazzy) atau cukup harimau saja.[a] Binatang ini adalah spesies terakhir dari genusnya, Thylacinus. Sebagaian besar spesiesnya ditemukan dalam bentuk fosil yang berasal dari awal zaman Miosen.



Harimau Tasmania punah di daratan Australia ribuan tahun sebelum kedatangan bangsa Eropa di Australia, namun berhasil bertahan di pulau Tasmania bersama dengan sejumlah spesies endemik lainnya, termasuk setan Tasmania. Selain akibat perburuan berhadiah yang berlebihan, kepunahan hewan ini juga mungkin disebabkan oleh serangan penyakit, didatangkannya anjing, dan gangguan manusia terhadap habitatnya. Meskipun secara resmi dianggap telah punah, laporan tentang terlihatnya hewan ini masih ada.

Sebagaimana harimau dan serigala di belahan utara, harimau Tasmania merupakan pemangsa yang ada di puncak rantai makanan. Sebagai seekor marsupial, binatang ini tidak terkait dengan eutheria. Kemiripan postur dan adaptasinya disebabkan oleh evolusi konvergen. Keluarga terdekat spesies ini adalah setan Tasmania.

Harimau Tasmania modern pertama muncul sekitar 4 juta tahun lalu. Spesies familia Thylacinidae telah ada sejak awal Miosen; sejak awal tahun 1990an, sedikitnya tujuh spesies fosil telah ditemukan di Riversleigh, bagian dari Taman Nasional Bukit Lawn di barat laut Queensland. Harimau Tasmania Dickson (Nimbacinus dicksoni), spesies tertua dari ketujuh spesies fosil yang ditemukan, menunjukkan umur sekitar 23 juta tahun. Thylacinid ini lebih kecil daripada familia terakhirnya.Spesies terbesar, Thylacinus potens yang tumbuh hingga seukuran serigala, merupakan satu-satunya spesies yang selamat hingga Miosen akhir. Pada Pleistosen akhir dan Holosen awal, harimau Tasmania modern tersebar luas (meskipun tidak banyak) hingga Australia dan pulau Papua.

Sebagai contoh evolusi konvergen, harimau Tasmania menunjukkan banyak persamaan dengan anggota famili Canidae (anjing) belahan utara: gigi tajam, rahang kuat, kaki jinjit dan postur tubuh yang relatif sama. Karena harimau Tasmania di alam yang serupa dengan alam kehidupan anjing di belahan dunia lainnya, perkembangannya pun serupa.

Hewan ini mudah dibedakan dari anjing asli karena corak belang pada punggungnya, tapi tidak dengan kerangkanya. Mahasiswa zoologi di Oxford diberi tugas mengidentifikasi 100 spesimen zoologi sebagai bagian dari ujian akhir. Beredar berita [di kalangan mahasiswa], setiap kali tengkorak 'anjing' diperlihatkan, untuk amannya bisa langsung ditebak sebagai Thylacinus, alasannya bila tengkorak yang jelas-jelas tengkorak anjing diujikan, pastinya itu soal jebakan. Kemudian pada suatu tahun, berkat inisiatif dosen penguji, tengkorak anjing yang asli diletakkan untuk menjebak mahasiswa. Cara yang paling mudah untuk mengetahui perbedaannya adalah adanya dua lubang mencolok di tulang langit-langit mulut, yang merupakan karakteristik marsupialia umumnya. (Ricard Dawkins)

Penemuan dan taksonomi
Masyarakat pribumi Australia telah mengenal harimau Tasmania sejak lama, terbukti dari adanya lukisan dan ukiran batu berumur 1000 SM. Lukisan petroglif harimau Tasmania dapat ditemukan di daerah seni karang Dampier di Murujuga, Australia Barat. Pada saat penjelajah pertama tiba, binatang ini sudah jarang ditemui di Tasmania. Ketika Abel Tasman dan rombongannya tiba di Tasmania (1642), mereka menemukan jejak kaki "binatang buas yang memiliki cakar seperti Harimau".

Marc-Joseph Marion du Fresne, tiba dengan Mascarin pada tahun 1772, melaporkan melikat seekor "kucing harimau". Identifikasi positif harimau Tasmania sebagai penemuan binatang tidak dapat dibuat dari laporan ini karena Quoll Harimau juga digambarkan dengan cara yang sama. Deskripsi harimau Tasmania secara pasti dibuat oleh penjelajah Perancis pada 13 Mei 1792, seperti dicatat oleh penyidik alam Jacques Labillardière, dalam jurnalnya dari ekspedisi yang dipimpin D'Entrecasteaux. Namun begitu, hal ini tidak sampai tahun 1805 bahwa William Paterson, Letnan Gubernur Tasmania, mengirimkan sebuah deskripsi lengkap untuk dipublikasikan dalam Sydney Gazette dan Pemasangan Iklan New South Wales.



Deskripsi ilmiah detail pertama dibuat oleh Wakil Petugas Survei Umum Tasmania, George Harris pada tahun 1808, lima tahun setelah penjajahan pertama pulau.Harris awalnya menempatkan harimau Tasmania dalam genus Didelphis, yang telah dibuat oleh Carolus Linnaeus untuk oposum Amerika, yang mendeskripsikan binatang itu sebagai Didelphis cynocephala, "anjing berkepala oposum". Pengenalan bahwa marsupialia Australia pada dasarnya berbeda dari mamalia yang diketahui yang mendorong menuju pengelompokan modern, dan pada tahun 1796 Geoffroy Saint-Hilaire membuat genus Dasyurus dimana dia menempatkan harimau Tasmania pada tahun 1810. Untuk memisahkan campuran tatanama Yunani dan Latin, nama spesies diubah menjadi cynocephalus. Pada tahun 1824, bentuk itu dipisahkan menuju ke dalam genusnya sendiri, Thylacinus, oleh Temminck.Nama umum diperoleh secara langsung dari nama genus, yang mulanya dari Bahasa Yunani θύλακος (thylakos), yang berarti kantung.

Deskripsi
Deskripsi tentang harimau Tasmania bervariasi karena bukti terbatas hanya pada spesimen joey; fosil; kulit dan tulang tetap ada; foto dan film hitam putih binatang di penangkaran; dan laporan di lapangan.

Harimau Tasmania menyerupai anjing besar dengan rambut pendek yang memiliki ekor kuat yang dengan lancar terbentang dari tubuh yang mirip dengan kangguru. Banyak penetap Eropa melakukan perbandingan langsung harimau Tasmania dengan Hyena karena kelakuan yang tidak biasa.Kulit harimau Tasmania yang berwarna kuning-coklat memiliki 13 sampai 21 garis belakang istimewa di sepanjang punggung, pantat dan ekor, sehingga binatang ini sering dijuluku "Harimau". Garis lebih ditandai pada spesimen yang lebih muda dan memudar jika harimau Tasmania semakin tua. Salah satu garis terbentang kebawah diluar bagian belakang paha. Bulu tubuhnya tebal dan lembut, dengan panjang diatas 15 mm; pada usia muda, ujung ekor harimau Tasmania memiliki hiasan. Telinga lurus yang berbentuk bulat memiliki panjang sekitar 8 cm dan terdapat bulu. Warna bervariasi dari coklat kekuningan muda sampai coklat tua; perut Thylacne berwarna cream.

Harimau Tasmania dewasa memiliki panjang 100 sampai 180 cm, termasuk ekor dengan panjang sekitar 50 sampai 65 cm.Ukuran terbesar spesimen adalah 290 cm dari hidung ke ekor.Harimau Tasmania dewasa berdiri sekitar 60 cm pada pundak dan memiliki massa 20 sampai 30 kg. Terdapat sedikit dimorfisme seksual dengan wanita dewasa menjadi lebih kecil daripada laki-laki normal.

Harimau Tasmania betina memiliki kantong perut dengan empat puting susu, tetapi tidak seperti marsupialia lainnya, kantong perut terbuka ke bagian belakang tubuh. Laki-laki memiliki kantong perut skrotum, unik diantara marsupialia Australia dengan mereka dapat menarik skrotum mereka.

Harimau Tasmania dapat membuka rahangnya dengan besar yang tidak biasa: diatas 120 derajat. Kemampuan ini dapat terlihat dari bagian salah satu film pendek hitam putih buatan David Fleay pada penangkaran harimau Tasmania dari 1933. Rahangnya berotot tegap dan kuat serta memiliki 46 gigi.

Jejak kaki harimau Tasmania dapat dibedakan dari binatang lainnya; tidak seperti rubah, kucing, anjing, wombat atau setan Tasmania, harimau Tasmania memiliki telapak bagian belakang pada kaki dan tangan yang sangat besar dan empat telapak depan yang disusun pada garis yang hampir lurus. Kaki belakang mirip dengan kaki depan tetapi memiliki 4 jari kaki dan bukan lima. Cakar mereka tidak dapat ditarik masuk.

Penelitian awal menghasilkan bahwa harimau Tasmania memiliki indera penciuman yang kuat yang membuatnya dapat mendeteksi mangsa, tetapi analisis struktur otaknya menemukan bahwa bulbus olfaktorius harimau Tasmania tidak berkembang dengan baik. Binatang ini mungkin mengandalkan penglihatan dan pendengaran sebagai pengganti ketika berburu.Beberapa pengamat mendeskripsikan bahwa harimau Tasmania memiliki bau yang kuat dan istimewa, deskripsi lain mendeskripsikan bau bersih, bau binatang, dan ada penjelasan tidak ada bau sama sekali. Harimau Tasmania mungkin memiliki hubungan dekat dengan setan Tasmania karena memberikan bau ketika diganggu.

Harimau Tasmania memiliki gaya berjalan yang kaku dan aneh, membuatnya tidak dapat berlari dengan kecepatan tinggi. Harimau Tasmania juga dapat menampilkan lompatan yang mirip dengan kangguru -- dilakukan dalam berbagai waktu oleh spesimen penangkara.[17] Terdapat spekulasi bahwa hal ini digunakan untuk mempercepat bentuk gerakan ketika binatang menjadi takut. Harimau Tasmania juga dapat menyeimbangkannya pada kaki belakang dan berdiri tegak lurus untuk periode singkat.

Walaupun tidak ada rekaman suara harimau Tasmania, pengamat binatang di alam bebas dan di penangkaran mencatat bahwa harimau Tasmania akan mengerang dan mendesis ketika diganggu, sering diikuti oleh ancaman menguap. Selama berburu, harimau Tasmania akan mengeluarkan semacam gonggongan seperti batuk dengan cepat yang berulang kali (dideskripsikan sebagai "yip-yap", "cay-yip" atau "hop-hop-hop"), mungkin untuk berkomunikasi antara anggota keluarga. Harimau Tasmania juga memiliki teriakan rengekan panjang, mungkin untuk identifikasi pada kejauhan, dan suara dengus panjang yang digunakan untuk komunikasi antara anggota keluarga.

Ekologi dan sifat
Sedikit yang diketahui tentang sifat atau habitat harimau Tasmania. Beberapa pengamatan binatang pada penangkaran, tetapi terbatas, bukti bersifat anekdot ada tentang sifat binatang di alam bebas. Kebanyakan pengamatan dilakukan selama siang hari sedangkan harimau Tasmania secara alami aktif di malam hari. Pengamatan yang dilakukan di abad ke-20 tersebut dapat menjadi tidak biasa karena binatang tersebut sudah dalam keadaan terancam yang nantinya menyebabkan kepunahannya. Beberapa karakteristik sikap telah direka-reka dari kelakuan setan Tasmania, spesies yang berhubungan dengan harimau Tasmania.

Harimau Tasmania mungkin menyukai hutan eukaliptus kering, daratan basah dan padang rumput di Australia.Lukisan bebatuan Australia asli menandakan bahwa harimau Tasmania hidup di Australia dan pulau Irian. Bukti keberadaan binatang ini di Australia berasal dari bangkai yang ditemukan di goa di dataran Nullarbor di Australia Barat tahun 1990; penanggalan radiokarbon menemukan bangkai itu berusia 3.300 tahun.

Di Tasmania, harimau Tasmania lebih menyukai hutan dan padang rumput dekat pantai yang menjadi fokus utama pendatang Britania yang mencari rumput makanan ternak untuk peternakan mereka. Harimau Tasmania memiliki jangkauan kediaman tinggal antara 40 sampai 80 km².

Harimau Tasmania berada dalam jangkau kediamannya tanpa menjadi hewan teritorial; kawanan yang kadang-kadang terlalu besar untuk disebut keluarga terkadang diamati bersama.
Harimau Tasmania adalah binatang yang muncul pada malam hari dan pemburu krepuskular, menghabiskan siang hari di goa kecil atau batang pohon berlubang di sebuah sarang ranting poho atau pakis. Harimau Tasmania cenderung lari ke bukit dan hutan untuk berlindung selama siang hari dan berburu pada malam hari. Pengamatan awal mencatat bahwa binatang tersebut pemalu dan berahasia, dengan kesadaran terhadap kehadiran manusia dan biasanya menghindari hubungan, walaupun terkadang menunjukan sikap ingin tahu.

Terdapat bukti paling sedikit di antaranya berkembang biak sepanjang tahun (rekaman pilihan menunjukkan penemuan joey di kantung perut terus menerus sepanjang tahun), walaupun puncak musim berkembang biak terjadi pada saat musim dingin dan musim semi. Mereka akan memproduksi lebih dari empat 4 anak (terkadang dua atau tiga), membawa yang muda ke kantong perut selama tiga bulan dan melindungi mereka sampai memiliki setengah besar dewasa. Anak mereka awalnya buta dan tidak berambut, tetapi mata mereka terbuka dan berbulu ketika meninggalkan kantong perut. Setelah meninggalkan kantong perut, dan sampai mereka cukup berkembang, anak-anak akan tetap berada di sarang mereka sementara sang induk berburu. Harimau Tasmania hanya sekali berkembang biak di penangkaran, di Kebun Binatang Melbourne tahun 1899.Harapan hidup mereka di alam bebas diperkirakan lima sampai tujuh tahun, walaupun spesimen penangkaran mampu bertahan sampai sembilan tahun.

Makanan
Harimau Tasmania merupakan hewan karnivora. Perutnya berotot tegap dengan kemampuan untuk menggembungkan perutnya sehingga ia dapat memakan jumlah makanan yang besar, mungkin adaptasi untuk mengganti kerugian untuk periode panjang ketika berburu tidak berhasil dan makanan yang jarang. Analisis tulang dan pengamatan harimau Tasmania di penangkaran untuk harimau Tasmania satu-satu mengincar binatang dan mengejarnya sampai incaran tersebut lelah. Beberapa penelitian mengakhiri bahwa binatang dapat berburu dalam grup keluarga kecil dengan grup utama mengumpulkan sasaran pada arah umum individu menunggu penyergapan.

Pemasang perangkap melaporkan harimau Tasmania sebagai predator penyergap
Mangsa harimau Tasmania termasuk kangguru, walabi, wombat, burung dan binatang kecili seperti potoroo dan posum. Emu Tasmania pernah menjadi mangsa favorit harimau Tasmania. Emu adalah burung besar dan tidak dapat terbang yang berbagi habitat dengan harimau Tasmania dan diburu sampai kepunahannya sekitar tahun 1850, kemungkinan bertepatan dengan berkurangnya jumlah harimau Tasmania.Baik Dingo dan rubah diketahui berburu emu di daratan utama Australia.Selama abad ke-20, harimau Tasmania sering dikarakterisasikan sebagai peminum darah utama, tetapi sedikit referensi dibuat untuk ciri ini; popularitasnya berasal dari sebuah laporan.Penetap Eropa mempercayai bahwa harimau Tasmania mengincar domba dan unggas petani. Di penangkaran, harimau Tasmania diberi makan dengan berbagai makanan, termasuk kelinci mati dan walabi, dan juga daging sapi, daging kambing dan daging kuda dan kadang-kadang unggas.

Kepunahan
Harimau Tasmania punah di Australia sekitar 2.000 tahun yang lalu (kemungkinan punah lebih awal di pulau Papua).Kepunahan harimau Tasmania disebabkan oleh kompetisi dengan penduduk asli dan spesies invasif, Dingo. Kesangsian ada antara dampak Dingo, namun, dua spesies tersebut tidak akan ada dalam kompetisi langsung dengan satu lainnya. Dingo adalah predator yang berburu pada siang hari, sementara diketahui bahwa harimau Tasmania berburu pada malam hari. Harimau Tasmania memiliki tubuh yang kuat, yang akan memberinya kelebihan pada pertemuan satu lawan satu.

Lukisan batu dari Taman Nasional Kakadu dengan jelas menunjukan harimau Tasmania diburu oleh penduduk asli,dan dipercaya bahwa Dingo dan harimau Tasmania berkompetisi untuk mangsa yang sama. Lingkungan mereka dengan jelas saling melengkapi: Sisa sub fosil harimau Tasmania telah ditemukan pada tempat yang dekat dengan Dingo. Adopsi Dingo sebagai rekan berburu oleh suku asli menyebabkan peningkatan tekanan jumlah populasi harimau Tasmania.
Walaupun kepunahan panjang di tanah utama Australia masih terus terjadi sampai penetap Eropa tiba, harimau Tasmania selamat sampai tahun 1930-an di pulau Tasmania. Pada waktu penduduk pertama tiba di Tasmania, distribusi terbesar terjadi di timur-laut, barat-laut dan utara-tengah.

Dari hari awan penduduk Eropa, mereka jarang terlihat, tetapi mulai melakukan serangan terhadap domba; hal ini menyebabkan adanya hadiah untuk mengontrol jumlah mereka. Van Diemen's Land Company memperkenalkan hadiah untuk harimau Tasmania dari awal tahun 1830 dan antara 1888 sampai 1909 pemerintah Tasmania membayar £1 untuk kepala harimau Tasmania (10 shilling untuk anak harimau Tasmania). Mereka membayar 2.184 hadiah, tetapi diketahui bahwa lebih banyak harimau Tasmania terbunuh daripada yang dinyatakan. Kepunahannya diakibatkan oleh usaha oleh petani dan pemburu bayaran. Namun, diketahui terdapat faktor lain yang menyebabkan kepunahannya, termasuk kompetisi dengan anjing liar (Dibawa oleh pendatang baru), erosi habitat, kepunahan spesies mangsa dan penyakit pada binatang yang juga mempengahuri banyak spesimen penangkaran pada saat itu.

Apapun alasannya, harimau Tasmania menjadi sangat langka di alam bebas pada akhir tahun 1920-an. Terdapat beberapa usaha untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan. Catatan pada komite manajemen Wilsons Promontory yang dicatat pada 1908 termasuk rekomendasi untuk harimau Tasmania untuk diperkenalkan kembali pada beberapa lokasi yang tepat di tanah utama Victoria. Pada tahun 1928, Tasmanian Advisory Committee for Native Fauna merekomendasikan tempat untuk melindungi harimau Tasmania yang tersisa, dengan tempat potensial habitat yang pas termasuk daerah Arthur-Pieman di Tasmania barat.

Harimau Tasmania liar yang terakhir kali diketahui dibunuh dengan cara ditembak tahun 1930 oleh petani Wilf Batty di Mawbanna, di timur laut Tasmania. Harimau Tasmania (dipercaya laki-laki) terlihat di kandang ayam Batty selama beberapa minggu.

Benjamin dan pencarian
Harimau Tasmania terakhir, nantinya merujuk sebagai Benjamin (walaupun jenis kelaminnya belum dikonfirmasi) ditangkap pada tahun 1933 dan dikirim ke Kebun Binatang Hobart. Benjamin hidup disana selama tiga tahun. Benjamin meninggal pada tanggal 7 September 1936. Benjamin dipercaya meninggal karena akibat dari kelalaian — terkunci diluar sarang tempat tidur, diketahui terbakar panas pada siang hari dan temperatur dingin di malam hari. Film harimau Tasmania bergerak terakhir yang diketahui sepanjang 62 detik yang merupakan rekaman hitam putih Benjamin melangkah mundur dan maju pada pagar dan rekaman ini diambil tahun 1933. National Threatened Species Day diadakan tiap tahun pada tanggal 7 September di Australia untuk mengenang Benjamin. Perayaan ini dirayakan sejak tahun 1996.

Walaupun terdapat gerakan konservasi untuk perlindungan harimau Tasmania sejak tahun 1901, dalam bagian oleh meningkatnya kesulitan mendapat spesimen untuk koleksi luar negeri, kesulitan politik mencegah bentuk perlindungan sampai tahun 1936. Perlindungan resmi spesies oleh pemerintah Tasmania diperkenalkan pada tanggal 10 Juli 1936, 59 hari sebelum spesimen terakhir meninggal di penangkaran.

Hasil dari pencarian yang berikut menandakan kemungkinan kuat selamatnya spesies ini di Tasmania pada tahun 1960-an. Pencarian oleh Dr. Eric Guiler dan David Fleay di barat-laut Tasmania menemukan jejak kaki yang mungkin milik harimau Tasmania, vokalisasi yang terdengar yang cocok untuk deskripsi harimau Tasmania, dan bukti bersifat anekdot yang dikumpulkan dari orang yang menyatakan melihat binatang itu. Namun, tidak ada bukti meyakninkan yang ditemukan bahwa harimau Tasmania masih selamat di alam bebas.
Harimau Tasmania mendapat status "spesies terancam" sampai tahun 1986. Standar internasional menyatakan bahwa binatang apapun yang spesimennya tidak ditemukan selama 50 tahun dapat dinyatakan punah. Karena tidak ada bukti keberadaan harimau Tasmania yang ditemukan sejak kematian Benjamin tahun 1936, harimau Tasmania menemui kriteria resmi dan dinyatakan punah oleh IUCN. The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) lebih berhati-hati dengan memmberikan status "mungkin punah" pada harimau Tasmania.

Penglihatan yang belum dikonfirmasi
Walaupun harimau Tasmania secara resmi punah, banyak orang percaya binatang ini masih ada. Beberapa orang mengklaim melihat harimau Tasmania di Tasmania, bagian lain Australia dan bahkan di Irian Jaya, Indonesia, didekat perbatasan dengan pulau Papua. The Australian Rare Fauna Research Association melaporkan mendapat 3.800 laporan penglihatan pada data dari tanah utama Australia sejak kepunahan tahun 1936, sementara Mystery Animal Research Centre of Australia menerima 138 laporan penglihatan setelah tahun 1998, dan Departemen Konservasi dan Pengelolaan Tanah menerima 65 laporan penglihatan di Australia Barat selama periode yang sama.Peneliti harimau Tasmania Buck dan Joan Emburg dari Tasmania melaporkan 360 penampakan orang Tasmania dan 269 penampakan orang di daratan Australia pada abad ke-20 setelah kepunahan, figur mengikuti dari jumlah sumber.[51] Di tanah utama Australia, penglihatan paling sering terlihat di Victoria selatan.

Penglihatan rubah merah (pertama kali diperkenalkan awal tahun 1864 dan kembali diperkenalkan sekitar tahun 2000) di Tasmania direspon dengan sangat serius, meskipun hanya sedikit bukti kehadiran spesies itu di pulau tersebut.Sementara Fox Free Tasmanian Taskforce menerima dana dari pemerintah, tidak ada lagi dana untuk pencarian rubah merah. Kesulitan melokasi rubah di alam Tasmania untuk beberapa kesempatan keselamatan harimau Tasmania dari kontak manusia.

Meskipun banyak penglihatan dengan cepat hilang, beberapa mengeluarkan publisitas yang besar. Pada tahun 1982, peneliti dengan Hans Narding dari Tasmania Parks and Wildlife Service, mengamati yang ia percaya sebagai harimau Tasmania tiga menit selama malam di tempat dekat sugngai Arthur di barat laut negara bagian tersebut. Pengamatan menyebabkan pencarian luas yang didanai pemerintah. Pada bulan Januari tahun 1995, petugas melaporkan melihat harimau Tasmania di Pyengana, timur laut Tasmania pada pagi hari. Pencarian selanjutnya tidak menemukan adanya jejak binatang tersebut.Pada tahun 1997, dilaporkan bahwa penduduk asli dan misionaris didekat Gunung Cartenz di Irian Jaya, telah melihat harimau Tasmania. Penduduk lokal rupanya tahu tentang mereka selama beberapa tahun tetapi belum membuat laporan resmi.Pada bulan Februari tahun 2005, Klaus Emmerichs, turis Jerman mengklaim mengambil foto harimau Tasmania yang ia lihat di dekat Taman Nasional danau St Clair-gunung Cradle, tetapi keaslian foto itu masih belum terjamin.Foto tersebut tidak dipublikasi sampai bulan April tahun 2006, empat belas bulan setelah penglihatan. Foto itu, yang hanya menunjukan punggung harimau Tasmania dikatakan oleh yang mempelajarinya untuk menjadi tidak meyakinkan sebagai bukti bahwa harimau Tasmania masih belum punah.


Jersey Devil



Binatang berbentuk kuda yang mempunyai sayap seperti kelawar dan mempunyai tangan. Berdiri dengan dua kaki, ditemukan di New Jersey, Amerika Serikat. mahluk ini menghantui masyrakat New jersey,. wujudnya yang mengerikan membuat mahluk ini diberi nama The Jersey Devil,. Legenda tentang Jersey Devil berawal pada pertengahan tahun 1700-an dan dianggap sebagai pertanda akan adanya perang besar,.. tetapi,penampakan belum terjadi sampai pada tahun 1900-an,.. beberapa peneliti mencatat ada 2000 saksi yang telah melihat
penampakan mahluk ini sepanjang tahun tersebut,.. wujudnya digambarkan sebagai berikut.

• tingginya sekitar 3,5 kaki.
• kepalanya berbentuk seperti anjing tetapi wajahnya seperti kuda.
• lehernya panjang
• sayapnya sepanjang 2 kaki
• kakinya seperti lembu
• berjalan dengan dua kaki dan tangan yang memiliki cakar.

menariknya,.. beberapa catatan mengatakan mahluk ini mirip denagn chupacabra.
kematian dan mayat ternak yang terpotong potong diperkirakan dilakukan oleh mahluk ini.,. mahluk apakah ini sebenarnya?beberapa teori mengaitkan mahluk ini dengan chupacabra,.. tetapi,. masih diyakini bahwa sesuatu yang lebih mengerikan memang ada di hutan New Jersey.


Mokele-Mbembe

Selain Nessie dari Danau Loch Ness, ternyata di rimba Kongo ditemukan makhluk sejenis. Penduduk lokal menyebutnya mokele-mbembe. Namun, mirip Nessie, keberadaannya masih misterius. Bukti masih beredar dari "mulut ke telinga"



Cerita mokele-mbembe penghuni dasar danau ini berawal sejak tahun 1776, ketika sebuah cetakan jejak telapak kaki sepanjang sekitar 1 m ditemukan di permukaan lumpur di tepi sungai. Sebelumnya, ingatan kolektif soal ini sudah beredar di kalangan penduduk pribumi.

Dalam bahasa Lingala (salah satu bahasa di Kongo), mokele-mbembe berarti dia yang dapat menghentikan arus sungai. Dengan bangun tubuh sebesar kuda nil atau gajah afrika sepanjang 5 - 10 m arti tadi tidaklah berlebihan. Sosoknya umum digambarkan mirip sauropoda, yakni dinosaurus terbesar pemakan tumbuhan. Panjang leher hampir sama panjang ekornya, antara 1,6 - 3,3 m. Ada yang menggambarkannya berjumbai di kepalanya, mirip jengger ayam jantan. Bahkan ada yang mengaku melihat sepasang tanduk di kepalanya. Warna tubuhnya antara abu-abu hingga cokelat kemerahan. Kulitnya tebal, licin, dan tidak berambut.

Mokele-mbembe hidup di telaga atau daerah berawa-rawa di dekat sungai. Raksasa ini sering menyeberangi danau saat pindah dari sungai satu ke sungai lain. Seperti sauropoda, mokele memakan tumbuhan rawa. Makanan kesukaannya pohon malombo, yang terdiri atas Landolphia manii dan L.

Mokele menjadi misteri karena jarang menampakkan diri. Seperti Nessie, ia lebih suka ngumpet di dalam air danau. Ia muncul saat kelaparan atau pindah ke lain rawa. Karena minim saksi itulah, banyak yang bilang binatang ini tak lebih dari kuda nil. Namun, orang-orang Pigmi penghuni daerah aliran sungai Likouala (Kongo) ngotot itu bukanlah kuda nil. Jadilah kita terbengong-bengong! Masak orang asli di situ tidak bisa membedakannya dengan kuda nil? Apalagi mereka bilang mokele justru akan membunuh kuda nil yang dijumpainya. Jadi, mokele-mbembe itu benar-benar ada?



Itulah susahnya. Padahal tak kurang dari orang luar Afrika yang memberikan keterangan. Tahun 1913, Freiherr von Stein zu Lausnitz dikirim Pemerintah Jerman untuk mengeksplorasi Kamerun. Di sinilah ia mendengar cerita penduduk tentang mokele-mbembe yang menghuni daerah di sekitar Sungai Ubangi, Sangha, dan Ikelemba (Kongo). Menurut cerita yang sampai ke telinganya, binatang ini sebesar gajah atau kuda nil, tapi berleher panjang. Giginya hanya satu, tapi amat panjang, sampai-sampai orang menganggapnya itu tanduk. Mokele-mbembe juga memiliki ekor seperti buaya. Serunya lagi, von Stein mengaku melihat jejaknya di Sungai Ssombo.

Cuma batang kayu ?



Dibandingkan dengan Nessie, mokele-mbembe memang kalah populer. Situs google.com, misalnya, memberikan sekitar 136.000 halaman mengenai monster dari Danau Loch Ness itu. Sementara kapling mokele-mbembe cuma 2.020 halaman. Selama ini cerita tentang monster ini hanya berasal dari penduduk di sekitar sungai di pedalaman Kongo. Seiring dengan masuknya pendatang, cerita tentang mokele pun bertambah.

Herman Reguster, seorang penjelajah berkebangsaan Jerman, mengaku berhasil memotret binatang itu di Telaga Tele pada tahun 1980. Sayang, jepretannya tidak bicara banyak. Justru menimbulkan keraguan karena banyak yang melihatnya sebagai punggung buaya. Ngenes-nya lagi, ada yang bilang itu hanyalah batang kayu! Toh Reguster ngotot dengan keyakinannya, sambil menyodorkan bukti tambahan berupa cetakan gips jejak kaki mokele-mbembe.

Sebelum kedatangan Herman Reguster, terhitung sudah puluhan ekspedisi diadakan. Tujuannya menemukan mokele-mbembe atau kerabatnya di jantung Afrika. Amerika, Jerman, Jepang, bahkan Afrika sendiri pun berlomba-lomba menguak "harta karun" kerabat brontosaurus ini. Tapi ya itu tadi, semakin banyak upaya semakin sedikit yang bisa diperoleh.

Ekspedisi paling awal dilakukan oleh Carl Hagenbeck, naturalis berkebangsaan Jerman pada 1909. Hagenbeck kesengsem pada mokele-mbembe setelah mendengarkan cerita dari sohibnya, Hans Schomburg, penjelajah asal Inggris. "Binatang-nya besar, setengah gajah setengah naga. Hidupnya di rawa-rawa Kongo," begitu cerita yang membangkitkan semangat ingin tahunya Schomburg. Sayang, nafsu besar tak didukung stamina dan persiapan yang matang. Hagenback tidak dapat meneruskan ekspedisinya karena penyakit dan serangan dari penduduk pribumi.

Dua tahun kemudian, Smithsonian Institution di Washington, D.C. pun tertarik menguak binatang "serba setengah" ini. Dikirimkanlah 32 orang anggotanya. Enam hari mengubek-ubek hutan perawan Afrika, yang diperolehnya hanya jejak-jejak raksasa dan suara yang - menurut mereka - tidak serupa dengan suara binatang mana pun yang pernah dikenal.

Sama seperti Hagenback, ekspedisi ini juga kandas di tengah jalan. Penyebabnya, saat menumpang kereta api menuju daerah yang diklaim oleh peduduk lokal sebagai basisnya mokele-mbembe, gerbong kereta terbalik dan menewaskan empat anggota ekspedisi. Enam anggota lainnya menderita luka-luka.

Sepeninggal Smithsonian masih banyak ekspedisi dilakukan. Tahun 1932, Ivan Sanderson melakukan penjelajahan di Afrika dan menemukan jejak raksasa yang mirip jejak kuda nil. Padahal di daerah itu tidak ditemukan kuda nil. Menurut penduduk setempat, jejak itu milik mgbulueM'bembe. Jejak serupa ternyata ditemukan pula oleh James H. Powell, yang dua kali mengadakan ekspedisi (1972 dan 1976). Ketika ia menunjukkan gambar dinosaurus sauropoda, penduduk mengenalinya sebagai mokele-mbembe.

Tahun 1983 Marcellin Agnagna dari Kongo membuat kemajuan yang berarti dalam ekspedisinya. Ia melihat binatang raksasa yang keluar dari danau pada jarak sekitar 275 m. Kepala makhluk itu berwarna kemerahan dan mirip kepala buaya dengan mata lonjong. Ia yakin, binatang itu sejenis reptil, tapi bukan buaya, kura-kura, atau ular raksasa. Tahun 1987, sebuah tim dari Jepang mencoba merekam mokele-mbembe dengan kamera video. Sayangnya, hasil bidikan mereka kurang jelas dan tidak meyakinkan.

Mencari mokele-mbembe ibarat menemukan jarum di tumpukan jerami. Kondisi hutan Kongo yang rapat menyulitkan upaya itu. "Panas, peyakit, penduduk pribumi liar, serta takhayul berada di sekeliling mokele-mbembe," kata Bill Gibbons, penjelajah yang ikut-ikutan mencari mokele. Hampir separuh wilayah Kongo tertutup hutan lebat yang nyaris tidak berubah selama 60 juta tahun lamanya.

Hutannya juga dipenuhi pohon berharga jual tinggi, seperti pohon mahogani dan limba. Jalan dan perkampungan sangat jarang ditemukan. Bahkan pemandu dan penduduk pribumi sering menolak mengantar peneliti masuk hutan meski dibayar mahal. Hutan perawan sepanjang Sungai Kongo adalah yang terganas, terpanas, dan paling jarang dikunjungi penjelajah. Jika memang benar ada, di sinilah tempat yang tepat bagi dinosaurus.

Wajar saja jika dari daerah yang tertutup itu berhembus cerita tentang monster atau makhluk sisa-sisa peradaban masa lampau. Mokele-mbembe tidak sendirian. Penduduk pribumi juga mengenal emelantouka, yang digambarkan sebagai pembunuh gajah atau gajah air. Makhluk ini mirip dinosaurus bertanduk, sosoknya sebesar gajah dan dengan tanduknya bisa membunuh gajah atau badak.

Dalam bukunya Eighteen Years on Lake Bangweulu, C.G. James melaporkan bahwa emelantouka hidup di Danau Bangweulu, Mweru, serta rawa-rawa Kafue di Zambia, juga di D. Tanganyika (Tanzania). Tahun 1933, menurut J.E. Hughes, penduduk Wa-Ushi pernah membunuh makhluk serupa di Sungai Luapula, yang terletak antara Danau Mweru dan Bangwelu di perbatasan Zaire dan Zambia.

Si pembunuh gajah ini ternyata juga dikenal di sekitar Danau Edward wilayah Zaire dan Uganda. Konon, pada tahun 1934, binatang yang dikenal dengan irizima ini terbunuh di Dongou, Kongo Utara. Selain di Dongou, binatang yang digambarkan sebagai kuda nil bertanduk ini sering muncul pula di daerah Epena dan Imfondo, masih di Kongo Utara.

Uniknya, meskipun mirip badak (karena tanduknya mirip cula), culanya tidak berambut seperti cula badak, melainkan mirip gading gajah. Roy P. Machal, ahli cryptozooid (ilmu yang mempelajari binatang misterius), yakin bahwa binatang yang di Kafue dikenal dengan chipekwe, sisa-sisa dinosaurus bertanduk seperti tricerops. Mungkin sejenis monoclonius atau centrosaurus.

Monster lain yang sering disebut-sebut adalah mbielu-mbielu-mbielu. Tampangnya mirip stegosaurus, binatang yang dipercaya memiliki lempengan keras di punggungnya. Dinosaurus ini lebih jarang dikenal karena lebih sering berendam di dalam air sungai. Hanya lempeng di punggungnya yang kelihatan. Ada monster lagi yang bernama nguma monene, piton raksasa. Cuma berbeda dengan ular sejenisnya, di punggung makhluk berpanjang antara 40 - 60 m ini terdapat semacam sisik tegak.

Wah, kalau begitu bukan ular dong! Cocoknya kadal raksasa. Penduduk sekitar biasanya menyamakan nguma monene ini dengan mbielu-mbielu-mbielu. Kedua monster ini hidup di daerah Sungai Dongou-Mataba di Republik Rakyat Kongo.

Karena minim bukti, banyak orang kemudian tidak yakin apakah monster-monster tadi benar-benar ada. Menurut Redmond O'Hanlon, penulis dan penjelajah Inggris, mungkin saja para saksi yang mengaku melihat binatang ini keliru melihat gajah liar. Robert T. Bakker, paleontolog dan penulis buku The Dinosaur Heresies juga menyangsikan adanya dinosaurus yang masih hidup. "Dinosaurus tidak bakal bertahan hidup sekarang. Mereka kalah bersaing dengan mamalia," tegasnya.

Toh pencarian mokele-mbembe tetap saja dilakukan. Dampak positifnya, ditemukannya binatang-binatang baru seperti yang dialami William J. Gibbons kala melakukan penyelidikan di Kongo. Ia menemukan sisa-sisa tubuh monyet yang tidak dikenal sebelumnya. Setelah dibawa ke Inggris, para pakar binatang menyimpulkan bahwa monyet itu adalah spesies mangabey jenis baru (Cerocebus galeritus). Gibbon juga menemukan banyak spesies serangga dan ikan yang belum dikenal. Ekspedisi berikutnya, tahun 1992, bahkan menemukan dua danau baru yang sebelumnya tidak masuk peta: Danau Fouloukuo dan Tibeke.

Mereka yang percaya mokele-mbembe benar-benar ada mengacu kepada ditemukannya antelop jenis baru di Vietnam (Dunia yang Hilang di Vu Quang ). "Kemungkinan menemukan binatang besar jenis baru masih terbuka," ujar Adam Davies dari Manchester. "Jika kami menemukan mokele, kami takkan mengusiknya. Tujuan utama kami adalah mendapatkan deskripsi akurat dan fotonya. Kemudian kami akan mengusulkan perlindungan menyeluruh bagi seluruh areal," janji Davies.

Davies tergabung dalam Tim Ove Sundberg, sebuah tim gabungan dari Swedia yang ahli meneliti reptilia langka. Tim ini telah meneliti mokele-mbembe sejak tahun 2000. Ketuanya Jan-Ove Sundberg, ahli cryptozoologi yang pernah memburu monster laut di Danau Seljordvatnett di Norwegia.

Kendati diramalkan bakal menemui kegagalan, tim ini tetap optimistis. "Kita sedang menjelajahi sebuah daerah seluas dua kali Belgia yang tidak berubah selama jutaan tahun. Jika kita menemukan makhluk ini, akan menjadi sebuah alasan sangat kuat untuk melindungi seluruh habitatnya dari tekanan ekonomi," kembali Davies yang pernah memburu orang pendek sumatra berjanji.

Cacing “Kematian” Mongolia



Cacing raksasa seperti ular yang ditemukan di sekitar Gurun Gobi. Dapat membunuh dengan nafasnya yang beracun. Ciri-ciri:

• panjang antara 2-5 kaki
• warna kuning
• berbentuk cacing gemuk

Monster yang tinggal dikawasan gurun gobi ini termasuk dalam golongan mahluk kritozoologi. Wujudnya berupa sesosok cacing gemuk, dengan panjang antara 2-5 kaki (0.6 s/d 1.5 meter), warna kuning katanya sangat menarik perhatiannya Di tempat asalnya, dia diberi nama allghoi (atau orghoi) khorkhoi (хорхой) yang berarti “cacing darah”, julukan itu diberikan karena pada suatu kali terlihat, mahluk tersebut dilaporkan berbentuk seperti usus sapi besar yang berwarna merah. Kemampuan mengerikan lainnya adalah, mahluk ini dapat menyemburkan racun berwarna kuning ketika diserang serta kemampuan untuk membunuh dari jarak jauh (sengatan listrik)

Salah seorang penyelidik hewan ini adalah seorang penulis bernama Ivan Mackerle, mengatakan dalam tulisannya di majalah Fate (Juni 1991) bahwa monster ini membunuh mangsanya dengan sengatan listrik. Ahli kehewanan dari Inggris bernama Karl Shuker berhasil mendapatkan perhatian dari pemerintah inggris untuk meneliti mahluk ini lebih lanjut karena meluncurkan bukunya pada tahun 1996 yang berjudul The Unexplained. Diikuti oleh yang lain setelah tahun - tahun berikutnya, beberapa pelajar mennulis penelitian tentang hewan ini dan karya tulis tersebut dicetak ulang dalam bentuk buku berjudul The Beasts That Hide From Man. Sedangkan Loren coleman menulis penelitian hewan ini dalam buku berjudul Cryptozoology A to Z Sebuah ekspedisi gabungan dilakukan pada tahun 2005 oleh Centre for Fortean Zoology dan E-Mongol untuk meneliti dan melaporkan keberadaan hewan ini.dalam ekspedisi tersebut tidak menemukan bukti apapun tentang keberadaan hewan ini. Tapi adanya teori kemungkinan tentang keberadaan hewan ini di dasar tanah wilayah gurun gobi, sepanjang area mongolia/ perbatasan cina.


Mothman


Merupakan makhluk setengah manusia dan setengah kelelawar, tidak memiliki leher, bersayap dan bermata merah. Pertama kali dilihat pada tahun 1966 dan diidentifikasikan sebagai UFH ( Unidentified Flying Humanoid).

Nama tersebut pertama kali diberikan pada tanggal 12 November 1966,. ketika pertama kalinya mahluk ini dilaporkan di kota Charleston dan Point Pleasant,. para saksi menggambarkan mahluk ini seperti manusia bersayap,. dengan bentuk mata dan sayap seperti kupu kupu raksasa. . kepala mahluk ini tidak jelas terlihat,. para saksi mengaku hanya melihat mata nya yang dan merah besar,. penyelidikan pernah dilakukan oleh banyak pihak,. termasuk paranormal.

pada tanggal 15 November 1966,. sepasang suami istri yang berasal dari Point Pleasant, West Virginia yaitu David dan Linda Scarberry serta Steve dan Mary Mallette melintasi West Virginia Ordnance Works pada tengah malam,. kurang lebih 7 mil dari kota Point pleasant,. pada sebuah lahan seluas 10 km2 milik McClintic Wildlife Station, mereka melihat sesuatu yang menyala berwarna merah bertengger di salah satu generator pabrik,. mereka berhenti sejenak untuk mengamati cahaya tersebut dan akhirnya mereka mendapati bahwa cahaya tersebut berasal dari mata sesosok mahluk yang berbentuk seperti manusia,. dengan ukuran tubuh sedikit lebih besar,. tingginya sekitar 6.5 - 7 kaki dengan sayap besar yang berada di punggungnya,. mereka segera tancap gas menuju rute 62 dimana pada waktu itu mahluk tersebut mengejar mereka dengan kecepatan kurang lebih 100 mil/jam,. kecepatan tersebut berdasarkan kecepatan mobil yang dikendarai oleh David Scarberry.



malam berikutnya,. pada tanggal 16 November 1966,. sejumlah masyarakat yang bersenjata menunggu di kawasan tersebut untuk melihat langsung penampakan mahluk tersebut,. pada waktu yang bersamaan,. tuan dan nyonya Raymond Wamsley sedang mengunjungi teman mereka yang tinggal di bungalow diantara igloo (dome yang terbuat dari beton, tempat untuk menyimpan dinamit yang didirikan ketika perang dunia ke 2) yang terletak dikawasan tsb,. pada waktu Raymond kembali untuk mengambil sesuatu didalam mobil .. diarea parkir tersebut ia melihat sesosok mahluk yang tergeletak,. lalu perlahan lahan bangkit,. mahluk tsb digambarkan memiliki sayap dan tubuh tinggi besar,berwarna abu abu dengan mata merah besar menyala.. Raymond mencoba menghubungi polisi melalui ponselnya,. tetapi akhirnya mahluk tsb kaburciri ciri mothman :

- tingginya kurang lebih 7 kaki
- lebar bentangan sayap mencapai 10 kaki
- kulit besisik berwarna abu abu
- sanggup terbang dengan kecepatan 100 mil/jam
- mangsa utamanya adalah anjing yang berukuran besar
- suaranya mirik suara gesekan kabel listrik
- bisa mempengaruhi / menyebabkan gangguan pada jaringan radio dan televisi
- beberapa orang mengatakan bahwa mahluk ini bisa mengontrol pikiran manusia

beberapa teori yang muncul : Mothman sejenis burung ahntu albino atau Snowy Owl yang
ukurannya lebih besar dari burung hantu umumnya,. matanya yang merah menyala berasal dari pantulan sinar senter atau mobil,.

Ogopogo

Monster laut yang serupa dengan Nessie di danau Loch Ness. Bedanya Ogopogo ditemukan di danau Okanagan, Kanada.

Orang Pendek



Orang Pendek adalah sejenis hewan (manusia?), berjalan dengan dua kaki, memiliki tinggi 80 hingga 130 cm. Orang Pendek sering terlihat di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dan diperkirakan sebagai makhluk primata evolusi yang telah punah.

orang pendek dikatakan sebagai hewan ataupun manusia yang berukuran kira - kira 85 cm hingga 130 cm dan memiliki banyak bulu diseluruh badan. Bahkan tak sedkit pula yang menggambarkannya dengan membawa berbagai macam peralatan berburu, seperti semacam tombak. keberadaanyapun sudah berada berabad - abad dahulu dan sudah melegenda. Legenda orang pendek ini dituturkan secara turun menurun oleh suku anak dalam, Kerinci Sumatera. Cerita mengenai orang pendek ini juga banyak diceritakan di flores. banyak sakasi telah mengatakan melihatnya namun sampai sekarang tidak pernah ditemukan jasadnya, hanya jejak kakinya saja yang ditemukan. identitas Orang Pendek yang banyak dikaitkan dengan genus Australopitechus ini sedikit pudar dengan ditemukannya fosil dari beberapa spesies manusia kerdil di Flores beberapa waktu yang lalu.



Fosil manusia-manusia kerdil "Hobbit" berjalan tegak inilah yang kemudian disebut sebagai Homo Floresiensis. Ciri-ciri fisik spesies ini sangat mirip dengan penggambaran mengenai Orang Pendek, dimana mereka memiliki tinggi badan tidak lebih dari satu seperempat meter, berjalan tegak dengan dua kaki dan telah dapat mengembangkan perkakas/alat berburu sederhana serta telah mampu menciptakan api. Homo Floresiensis diperkirakan hidup diantara 35000 - 18000 tahun yang lalu. Namun para ahli masih belum dapat mengatakan bahwa orang pendek merupakan salah satu sisa dari keberadaan homo floresiensis. mereka malah berpendapat bahwa orang pendek merupakan hewan (siamang ) bukan humanoid.

Mapinguari

mapinguari (atau mapinguary) adalah hewan legenda yang bergerak lambat yang berada di dalam tanah, berbulu merah, yang hidup di hutan amazon (antara brazil dan bolivia). menurut penduduk lokal. mahluk ini memiliki ciri ciri aneh yang meyerupai hewan2 yang biasa diceritakan dalam mithologi brazil. seperti, cakar yang panjang, kulit yang keras, memiliki kaki belakang serta mulut kedua yang terletak di perutnya.



walaupun lambat, tetapi monster ini sangat berbahaya, hal ini dikarenakan kemampuannya untuk bergerak tanpa suara diantara pepohonan, kelemahannya adalah daerah perairan yang menghambat pergerakannya (sungai,danau dll). beberapa saksi mengatakan bahwa monster ini adalah hewan karnivora tetapi jarang memakan manusia. ketika monster ini mencium keberadaan manusia, dia akan berdiri dengan kaki belakangnya. tingginya sekitar 2 meter, dan gerakannya mirip seperti beruang Grizzly.



banyak ahli cryptozoologi berdebat tentang keberadaan hewan ini, beberapa dari mereka mengatakan bahwa saksi saksi yang melihat monster ini hanya berimajinasi tentang mithologi atau cerita rakyat yang berkembang di daerah tsb, bebrapa lainnya mengatakan bahwa hewan ini sejenis Wendigo yang hidup di daerah amerika utara atau hewan hewan raksasa yang hidup di amerrika utara pada masa Pleistocene atau hewan yang hidup di bawah tanah seperti Mylodon.



diantara banyak penelitian, seseorang yang terus mencoba untuk membuktikan keberadaan hewan ini adalah seorang ornithologist bernama David Oren. sepanjhang ekspediasi nya, dia berhasil mengumpulkan bermacam macam benda yang membuktikan keberadaan monster ini, seperti bulu agouti (<--- ga tau apa ini), kotoran hewan dan beberapa jejak kaki yang belum dapat disimpulkan. oren sangat meyakini keberadaan hewan ini, dan dia yakin bahwa hewan ini sangat sulit untuk ditangkap, sangat langka dan menhindari kontak dengan manusia.

BIGFOOT

Bigfoot merupakan salah satu makluk misteri yang sampai saat ini banyak membuat orang penasaran tentang eksistensi mereka sesungguhnya.Sifat misteriusnya mungkin bisa disamain sama Chupacabra,Nessie,Monster Yeti,Ogopogo,dll, yang juga temasuk pada jajaran monster-monster dunia Cryptozoology.

Bigfoot sendiri banyak dideskripsikan sebagai makluk hidup misterius (bisa dikatakan sebagai hewan ngga ya?) yang berfisik mirip dengan Gorila atau barangkali King Kong,tapi mereka berjalan tegak kaya manusia,Berbulu lebat (biasanya item warnanya,klo putih bukan Bigfoot lagi namanya,tapi Monster Yeti),tubuhnya tinggi besar,lebih besar dan tinggi dari manusia normal(menurut para saksi yang pernah melihat Bigfoot,rata-rata tinggi makluk tsb sekitar 6 kaki). Menurut para ahli Cryptozoologi,Bigfoot dipercaya merupakan keturunan terakhir dari manusia purba yang telah punah.



Bigfoot banyak muncul di Amerika,bahkan berita ahir-ahir ini Bigfoot juga muncul di Johor,Malaysia (mungkin masih merupakan spekulasi),tapi Pemerintahan Malaysia sendiri malah semakin giat meneliti jejak-jejak telapak yang ditinggalkan makluk raksasa di sekitar cagar alam Johor.



Potret diatas diambil pada 20 Oktober,1967 dengan menggunakan Kamera Film 16 mm oleh dua orang pemburu,Roger Patterson bersama kawannya Bob Gimlin di Hutan Bluff Creek diwilayah utara California. Mereka dengan tidak sengaja berpapasan dengan makluk misterius yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya sewaktu menjelajah hutan dengan menggunakan Kudanya.




Menurut cerita dari mereka,kemunculanya sangat cepat dan tak diduga-duga,sampai membuat kuda-kuda mereka panik dan berjingkrakan sehingga menghempaskan mereka berdua ke tanah. Bob yang panik,sempat menembakkan senapannya satu kali kearah makluk tersebut,namun meleset.

Makluk itu kemudian berlari meninggalkan mereka.Namun,karena dorongan rasa penasaran yang kuat,merekapun dengan sesegera bangkit dan mengejar makhluk misterius tsb. Sempat kehilangan jejak sesaat,namun tiba-tiba makluk itu muncul kembali dari sebuah semak.Roger pun dengan inisiatifnya sesegera mungkin mengambil gambarnya sebelum ia menghilang kembali masuk kedalam lebatnya vegatasi hutan. Mereka menuturkan,walapun makluk itu berbadan besar,namun larinya cepat,lebih cepat dari kami,sehingga mereka sangat kewalahan untuk mengejarnya. Banyak orang mengaggap picture yang mereka ambil mungkin hanya rekaan saja,namun dugaan ini tidak bisa divonis secepat itu,mengingat para peneliti mengatakan dari hasil sampel film otentiknya,pict tersebut bukanlah merupakan suatu rekayasa.Namun benar-benar murni hasil jepretan terhadap suatu obyek makluk hidup,namun makluk itu sejenis apa, itulah yang masih menjadi pertanyaan sesungguhnya.



Laporan juga datang dari pihak yang berwenang Spotsylvania County Landfill, Virginia Amerika, mengatakan bahwa terdapat potongan kaki seukuran dengan manusia telah ditemukan namun dipastikan bahwa kaki tersebut bukanlah kaki manusia. Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, di beberapa negara luar negeri, kejadian seperti ini merupakan bukti kejahatan yang serius. Bisa jadi ini adalah bukti pembunuhan atau bahkan penganiayaan terhadap binatang. Sehingga pelaku bisa mendapat sangsi yang berat.



Pihak rumah sakit Virgina mengatakan bahwa kaki yang ditemukan adalah species dari sejenis monyet. Pencarian masih terus dilakukan untuk mencari potongan tubuh yang lain. Seorang peneliti di Universitas Wisconsin-Madison dan April D.Truitt yang bekerja pada pusat penyelamatan binatang primata di Kentucky, mengatakan bahwa kaki yang ditemukan terlalu besar untuk ukuran kaki primata, William Dranginis adalah seorang kepala organisasi penelitian Bigfoot di Virginia memiliki opini khusus atas penemuan ini, dia percaya bahwa potongan kaki yang ditemukan adalah Kaki Bigfoot.

Perlu diketahui bahwa William telah melakukan penelitian eksklusif untuk mempelajari makhluk aneh selama 10 tahun. Pada tanggal 26 Agustus 1957,William Roe menceritakan suatu pengalamannya kepada sebuah harian lokal bertemu Bigfoot. Roe sendiri merupakan seorang penjaga cagar alam diwilayah Minesotta,USA yang baru 2 tahun bekerja.

Waktu pertama kali berjumpa dengan Bigfoot didasar sebuah lembah,dia mengira makluk tersebut hanyalah seekor Beruang Grizzly.Namun,setelah lebih lama diperhatikan,makluk itu bukanlah merupakan seekor Grizzly.Menurut penuturannya,tidak mungkin seekor Grizzly bisa berdiri tegak selama itu.Tangan dan kakinya juga tidak bisa dibilang merupakan ciri-ciri dari seekor Beruang,apalagi dia tidak mempunyai moncong.Hidungnya datar dengan mata yang kecil dan gelap.Seluruh tubuhnya juga penuh dengan bulu yang lebat. Tingginya dia perkirakan sekitar 6-7 kaki dengan perawakan yang sangat besar,bahkan lebih besar daripada perawakan Grizzly normal. Roe sendiri dengan bebas bisa melihat makluk aneh dalam waktu yang cukup lama,karena dia berada diatas lereng dengan ketinggian 20 kaki dari lembah dimana makluk itu berdiri.sambil sedikit merunduk,dia sangat terpesona melihat-nya. Sewaktu dia masuk dan menghilang kedalam vegetasi lebat,Roe sempat mendengar suara ringkikannya.mirip ringkikan seekor Gorila menurutnya. Tapi yang membuat dia bingung,sebenarnya itu makluk apa,klo sejenis perimata mungkinkah dia berdiri atau berjalan setegak itu dan memakan daging seperti yang dia lihat. Beberapa sebutan untuk Bigfoot Sudah banyak macam-macam nama yang dipakai untuk menyebut seekor Bigfoot,diantaranya:

• "Bad Idians"
• "Mountain Devils"
• "Omah Bushman"
• "Sasquatch"
• "Yeren"
• "Yeti" (khusus bagi Bigfoot yang hidup-nya di Alaska yang memiliki bulu putih)



EL CHUPACABRA

Chupacabra Misteri Monster Penghisap Darah Tiga puluh delapan tahun lalu, penduduk Desa Mocca di Puerto Rico dikejutkan peristiwa aneh. Sejumlah besar hewan ternak ditemukan tewas dengan jejak kematian yang mencurigakan. Terbantai dengan bekas luka menyerupai potongan pisau bedah di beberapa bagian tubuh. Peristiwa pembantaian aneh itu diketahui beberapa jam setelah penampakan sebuah cahaya terang aneh UFO di langit malam Jasad-jasad hewan ternak (bebek, kambing, angsa, dan sapi) yang terbantai pada tahun 1975 itu kering tanpa darah. Walau terdapat luka luka robek mengerikan, namun darah jasad hewan ternak itu sudah kering seperti bekas dihisap. Kejadian seperti ini belum pernah dilaporkan sebelumnya dan para peneliti tak bisa menyimpulkan siapa atau apa yang menyebabkan pembantaian hewan ternak dengan jejak luka seperti itu


Ada dua lubang menyerupai pola segitiga berdiameter antara 0,5-1,5 cm, seperti bekas taring. Disusul bekas luka robek di sekitar leher, dada, perut, seperti bekas sayatan pisau-pisau bedah kecil yang halus, mengiris daging dengan rapi. Dari luka robek halus itu beberapa bagian dalam tubuh korbannya lenyap tanpa bekas. Yang paling umum adalah hilangnya organ seks, anus, mata dan organ tubuh bagian dalam lainnya.

Namun jika diamati sekilas luka-luka tersebut mirip bekas gigitan anjing atau babon, yang terarah dan dalam, sehingga menimbulkan kematian mendadak pada korbannya dalam satu serangan. Fenomena itu mengguncangkan negara kepulauan Puerto Rico di laut Karibia, wilayah utara Amerika Selatan. Penduduk setempat menyebut bahwa itu semacam serangan vampire, monster penghisap darah! Sepuluh tahun kemudian, kisah pembantaian sejenis pun bermunculan. Makhluk monster itu mulai ramai diperbincangkan dengan sebutan khas "El Chupacabra" atau "Chupacabra". Yang dalam bahasa Spanyol, chupar yakni mengisap dan cabra berarti kambing, sehingga mengandung pengertian makhluk penghisap darah kambing.



Pada 1987, surat kabar Puerto Rico, "El Vocero" dan "El Nuevo" pun melansir berita fenomena seringnya terjadi pembunuhan hewan-hewan ternak seperti ayam, kuda, sapi dan kambing di beberapa wilayah Puerto Rico. Dugaan mengarah pada serangan chupacabra, akibat jejak pembataian di jasad hewan ternak persis dengan kejadian di Mocca tahun 1975!

Hampir di setiap daerah yang melaporkan serangan chupacabra, pastilah korbannya hewan ternak terutama kambing. Berdasarkan jejak yang bisa diidentifikasi, kemungkinan serangan chupacabra dilakukan secara cepat dan tak disadari mangsanya. Tak terlihat bekas-bekas perlawanan di sekitar jasad hewan ternak yang terbantai.

Setelah terjadi di Puerto Rico, laporan tentang serangan chupacabra juga muncul di negara-negara Amerika lainnya. Seperti Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Chile, Kolombia, Honduras, El Salvador, Panama, Peru, Brasil, AS dan Meksiko. Kegemparan pun menyebar di daratan Amerika dan kepulauan sekitarnya, berita-berita mengenai chupacabra mulai ramai disiarkan televisi di Eropa. Pemberitaan itu pun disiarkan berdasarkan sejumlah bukti-bukti yang dikumpulkan mengenai keberadaan mahluk tersebut. Baik berupa bangkai maupun kesaksian sejumlah besar saksi mata. Beberapa penemuan bangkai yang diduga chupacabra itu kemudian diserahkan kepada para peneliti untuk diungkap lebih lanjut. Chupacabra atau yang biasa juga disebut El Chupacabara merupakan sebutan bagi Mutant/Monster misterius yang pernah menjadi teror bagi warga di Benua Amerika,terutama Amerika Tengah dan Amerika Latin.



Kata Chupacabra sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang mempunyai arti "Pemangsa/penghisap Darah Kambing",karena sejak kemunculannya di berapa dekade ahir-ahir ini,makluk misterius yang mempunyai kebiasaan menyerang kemudian menghisap darah hewan ternak,terutama Kambing,telah banyak diperbincangkan oleh warga di Benua Amerika. Salah satu saksi mata asal Puerto Rico menceritakan pengalamannya bertemu dengan Mutant tsb pada awal tahun 90-an, dia menuturkan telah melihat makluk aneh,mirip seekor anjing,namun berjalan dengan dua kaki saja,dan memiliki jajaran tulang belakang membentang dari leher ke pangkal ekor,yang pada saat itu sedang memangsa salah satu ternaknya.Setelah dipergoki,Mutant misterius itu kemudian kabur dengan gaya berlari mirip dengan seekor Tyranosaurus Rex/T-Rex. menurut para saksi, bentuk Chupacabra adalah sebagai berikut

• ukurannya hampir mirip dengan simpanse
• melompat - lompat seperti kanguru
• matanya merah besar menyala
• berkulit abu abu dan berbulu
• lidahnya panjang mirip ular
• gigi gigi yang runcing
• badannya penuh duri
• beberapa orang mengatakan mahluk ini memiliki sayap



Legenda Chupacabra sendiri sudah mulai banyak diperbincangkan kira-kira pada tahun 1987,dimana salah suatu surat kabar harian Puerto Rico,El Vocero dan El Nuevo,melaporkan mengenai seringnya terjadi pembunuhan hewan-hewan ternak seperti Ayam, Kuda,Sapi Perahan dan Kambing di beberapa wilayah Negara tsb.Pertama kali, dugaan pembunuhan terhadap hewan-hewan ternak tsb dilakukan oleh beberapa oknum yang menganut aliran hitam.Namun lambat laun dugaan ini hilang,dan ahirnya pembunuhan terhadap hewan ternak hampir menjalar di seluruh wilayah Negara Puerto Rico,sehingga banyak peternakan kehilangan kehidupan hewani-nya.

Legenda Chupacabra sendiri sudah mulai banyak diperbincangkan kira-kira pada tahun 1987,dimana salah suatu surat kabar harian Puerto Rico,El Vocero dan El Nuevo,melaporkan mengenai seringnya terjadi pembunuhan hewan-hewan ternak seperti Ayam, Kuda,Sapi Perahan dan Kambing di beberapa wilayah Negara tsb.Pertama kali, dugaan pembunuhan terhadap hewan-hewan ternak tsb dilakukan oleh beberapa oknum yang menganut aliran hitam.Namun lambat laun dugaan ini hilang,dan ahirnya pembunuhan terhadap hewan ternak hampir menjalar di seluruh wilayah Negara Puerto Rico,sehingga banyak peternakan kehilangan kehidupan hewani-nya. Setelah terjadi di Puerto Rico,Kejadian sama juga muncul di Negara-Negara Amerika Latin dan Amerika Tengah lainnya seperti Republik Dominika,Argentina,Bolivua,Chilie,Kolombia,Chilie,Honduras,El Salvador,Panama,Peru,Brazil,USA,dan Meksiko.

Pada saat itu juga,Berita mengenai Chupacabra mulai disiarkan beberapa kali oleh Chanel Televisi Inggris,Spanyol,dan negara2 Eropa lainnya. Pada Juli 2004,seorang peternak dekat San Antonio,telah membunuh makluk menyerupai anjing namun tidak berbulu yang telah membunuh beberapa ekor ternaknya.Banyak yang beranggapan mutant misterius yang berhasil dibunuh oleh peternak tsb merupakan seekor Elmendorf Creature.Pada bulan Oktober 2004,makluk menyerupai Elmendorf Creatur terlihat kembali di wilayah peternakan San Antonio. Kisah Lainnya juga dituturkan oleh peternak di wilayah Coleman,Texas yang bernama Leggie Lagow.Pada pertengahan tahun 2005,dia berhasil mengangkap seekor binatang aneh yang belum pernah ia kenal sebelumnya.Menurut penuturannya dia curiga mengenai kematian sejumlah ayam dan kalkun peliharannya yang belakangan sering terjadi di peternakannya. Pada



Bulan April tahun 2006,MosNews melaporkan bahwa Chupacabra terlihat untuk pertamakalinya di Rusia.Laporannya dimulai dari wilayah Rusia tengah pada tahun 2005,dimana diceritakan oleh saksi mata,seekor makluk aneh telah membunuh tiga puluh ekor kalkun dalam waktu semalam dan menghisap darahnya.Laporan selanjutnya dari sebuah desa di Neigboring Rusia, diberitakan 30 ekor domba dibunuh secara misterius dengan ciri indung telur tebuai keluar dan darah di bagian dalam hewan-hewan tsb telah kering seperti habis terhisap. Sejauh ini sudah banyak bukti-bukti mengenai keberadaan makluk ini,baik berupa bangkai/ maupun kesaksian2 yang dituturkan oleh para warga.Beberapa penemuan bangkai/perburuan yang dilakukan warga terhadap hewan misterius tsb, diserahkan oleh para ahli kedokteran hewan untuk diteliti lebih lanjut. Sejauh ini,banyak orang Puerto Rico beranggapan Bahwa Chupacabra merupakan makluk dari hasil rekayasa Genetika dari suatu lembaga penelitian Amerika Serikat,yang kabur dari Laboratorium di El Yunque,sebuah laboratorium di Timur Puerto Rico yang telah rusak diporak porandakan oleh terjangan angin topan di awal tahun 90'an tetapi Tak sedikit pula orang-orang yang menganggap Chupacabra ada hubungan erat dengan Makluk Asing

The Dover Demon

Dover Massachusetts adalah lokasi dimana penampakan sesosok mahluk mengerikan terlihat selama beberapa hari mulai dari tanggal 21 April 1977,. walaupun hanya sedikit saksi mata yang telah melihat mahluk ini dalam massa yang singkat tersebut,. mahluk ini tetap masuk dalam misteri monsy\ter dunia.


saksi pertama yang melihat penampakan mahluk tersebut adalah seorang pemuda berumur 17 tahun bernama Bill Bartlett bersama tiga orang temannya ketika berkendara menuju New England town pada pukul 10.30 malam,.. ketika melintasi kegelapan,Barlett melihat sesosok mahlok yang melekat pada bebatuan di pinggir jalan..,mahluk yang tak pernah ia lihat sebelumnya dan sangat sulit untuk digambarkan... teman temannya tidak melihat penampakan mahluk tersebut,. tetapi mereka mempercayai pengakuan barlett,.. karena waktu itu,Barlett terlihat sangat terguncang.. ketika tiba di rumah,. barlett menceritakan pengalamannya pada ayahnya dan membuat sebuah sketsa untuk menggambarkan sosok mahluk tersebut.

selang beberapa jam setelah barlett menjadi saksi atas penampakan mahluk tersebut,. sekitar pukul 12.30 pagi,. John Baxter bersumpah bahwa ia melihat mahluk yang sama ketika ia berjalan pulang dari rumah pacarnya.,.. pemuda berumur 15 tahun tersebut meligat lengan mahluk tersebut melilit batang pohon dan keterangan nya benar benar sama dengan keterangan yang diberikan oleh barlett. penampakan terakhir dilaporkan keesokan harinya oleh anak lainnya berumur [B]15 tahun bernama Abby Abraham yang mana mengatakan mahluk tersebut terlihat ketika lampu mobilnya secara tak sengaja mengarah kepada mahluk tsb,. lagi lagi gambaran wujud mahluk tersebut sama dengan gambaran saksi saksi sebelumnya... kurag lebih, mahluk tersebut berbentuk seperti. :

• tingginya sekitar 4 kaki dan berjalan dengan dua kaki.
• kulitnya mempunyai tekstur yang kasar dengan kepala botak
• kakinya panjang dan kurus.
• kepalanya besar seperti semangka,. ukurannya hampir smaa denga tubuhnya.
• matanya besar berwarna oranye menyala.

para penyelidik agak kesulitan untuk memeriksa kasus ini lebih lanjut,. karena hanya sedikit saksi yang melihatnya,. ada kemungkinan bahwa berita ini adalah HOAX belaka,.,. beberapa kaum yan skeptis menyatakakan kemungkinan bahwa mahluk yang terlihat adalah seekor anak rusa,. sedangkan para UFOlogists berpendapat bahwa,. ada kaitan antara mahluk ini dengan mahluk luar angkasa.


LOCH NESS MONSTER

"Nessie" merupakan panggilan akrab untuk Monster Loch Ness,makluk hidup yang belum teridentifikasi ini, konon hidup disebuah danau di Negara Skotlandia yang bernama Danau Loch.Nessie biasanya dikatagorikan sebagai Monster Danau.Diperkirakan makluk tsb adalah salah satu makluk hidup purabakala yang bisa selamat dari kepunahan pada zaman Dinosaurus exist di Bumi.Nessie juga merupakan salah satu hewan misteri selain Bigfoot dan Monster Yeti.



Ratusan orang selama ratusan tahun mengklaim pernah melihat wujud monster menyembul di permukaan danau yang senantiasa tenang itu. Namun hingga kini, monster yang berjuluk Nessie itu tetap menjadi misteri. Apakah monster ini memang ada? Untuk mengungkap keberadaan makluk tsb di Danau Loch,banyak ilmuan yang telah mengadakan penelitian terhadap "monster" Nessie.Bahkan banyak bukti-bukti mengenai keberadaan makluk tsb berupa foto maupun video yang diabadikan oleh orang-orang yang berucap telah melihat penampakan monster Nessie.Namun laporan-laporan tersebut masih dipertanayakan keasliannya,dan tidak sedikit pula yang menyatakan gambar-gambar ataupun video yang merekam penampakan Nessie adalah Hoax/bohong belaka.





Nessie--seperti kebanyakan makhluk legenda lainnya--memilih untuk menyembunyikan identitasnya, mengubur diri di kedalaman danau yang belum terselami hingga ke dasarnya itu. Di abad ke-20, laporan pertama muncul pada April 1933 oleh pasangan suami istri John Mackay yang mengendarai sepedamotor di tepi jalan raya Danau Loch Ness.



Mereka mengaku melihat Nessie sedang berjemur di tengah danau. Kisah menggemparkan merebak pada 22 Juli 1933, saat George Spicer dan istrinya melaporkan penampakan sosok makhluk raksasa melintas di depan mobil mereka di sekitar Danau Loch Ness. Dideskripsikan, makhluk itu setinggi 1,2 meter dengan tubuh sepanjang 8 meter, leher memanjang mirip belalai gajah sepanjang 3 meteran, sementara kepalanya kecil. Makhluk itu melintas berpuluh meter di depan mobil mereka.



Laporan lain pada 5 Januari 1934, seorang pengendara sepedamotor, Arthur Grant, melaporkan hampir menabrak sesosok "dinosaurus" di tepian utara Danau Loch Ness. Pukul 01.00 dinihari saat purnama, ia terkejut melihat kemunculan leher yang panjang di sisi jalan. Makhluk itu menatapnya sesaat sebelum beranjak masuk ke dalam air. Ia pun mengejar makhluk itu, namun hanya melihat riapan air di permukaan danau. Lantas pada 5 Juni 1934, seorang pembantu rumah tangga bernama Margaret Munro mengaku mengamati makhluk raksasa selama 20 menit. Pukul 06.30 pagi, dari jarak 180 meter, ia melihat gerakan di tepi Danau Loch Ness. Disebutkannya, "monster" itu berkulit kasar mirip gajah, berleher panjang, kepala kecil dengan dua sirip pendek yang lebar menyerupai kaki. Makhluk itu kemudian menyelam ke dalam danau. Bulan Mei 1943, CB Farrel dari Royal Observer Corps (Korps Observer Kerajaan Inggris) dikejutkan dengan penampakan Nessie di Loch Ness. Ia berada pada jarak 225 meter dari sesosok makhluk raksasa bersirip seukuran 9,6 meter dengan leher sepanjang 1,6 meter yang tiba-tiba muncul dari dalam air. Ia melaporkan secara resmi penampakan ini ke London. Kemudian pada Desember 1954, sonar sebuah kapal nelayan Rival III menangkap citra makhluk raksasa kira-kira 150 meter di bawah kapal mereka di Danau Loch Ness. Citra tersebut muncul selama pelayaran setengah mil, sebelum akhirnya hilang dari pantauan. Laporan sejenis banyak bermunculan hingga 1963, sampai akhirnya sebuah rekaman kamera amatir menampakkan sosok Nessie dari jarak sekian mil selama beberapa menit.Yang pertama kali mengklaim berhasil memotret Nessie adalah seorang pemuda tak dikenal. Ia mengabadikan gambar bayangan punggung Nessie yang sedang bermain air (1933). Foto ini tak jelas, kecuali siluet hitam berliku dan air yang menyembur Foto pertama yang paling menggemparkan dunia adalah buah karya R Kenneth Wilson pada 1934. Dokter ahli bedah ini memang sangat tertarik dengan legenda Nessie. Fotonya ini menjadi salah satu bukti penting tentang Nessie (di zamannya) yang memperlihatkan sosok makhluk berleher panjang, kepala kecil dan sebagian punuk yang menyembul di permukaan danau. Foto ini dikenal dengan kode "Surgeon's Photo". Setelah dikaji selama berpuluh tahun, pada 1994, foto ini dinyatakan hanya tipuan dan rekayasa.

Foto lainnya adalah karya Peter A Macnab (1955). Ia memotret bayangan punggung Nessie yang berenang di dekat sebuah kastil di Teluk Urquhart, Danau Loch Ness. Potret ini disimpan untuk diteliti. Sementara pada 1938, GE Taylor, seorang turis asal Afrika Selatan mengklaim sebuah film tentang Nessie selama 3 menit dalam format film warna 16 mm. Tetapi film ini tak pernah dipublikasikan secara terbuka. Beberapa ilmuwan menganggap ini rekaman asli (walau tidak begitu jelas) dan menjadi bukti ilmiah penting tentang Nessie. Lalu rekaman gambar yang lain adalah buah karya Tim Dinsdale (1960), seorang insinyur penerbangan. Ia berhasil merekam punuk makhluk raksasa sedang melintasi danau dengan riak air yang bergelora. Namun banyak yang menyangsikan film ini dan menyebutnya sebagai trik tipuan kamera semata. Namun penelitian ilmiah dengan peralatan lebih canggih di tahun 1993 meluruskan bahwa gambar tersebut adalah orisinil! Beberapa ekspedisi dan penelitian dilakukan di sekitar Danau Loch Ness, namun tak satupun yang berhasil mengungkap misterinya. Bahkan ekspedisi ilmiah yang didanai British Broadcasting Corporation (BBC) pada 2003 juga tak membuahkan hasil.

Tak ada yang tahu apakah Nessie ada atau tidak. Apakah monster ini bersembunyi di bawah rerumputan Danau Loch Ness yang tebal di kedalaman sampai 240 meter? Ini tetap menjadi misteri yang menyelimuti danau sepanjang 37 km dengan lebar 8 km itu. Belasan ekspedisi ilmiah modern sejak tahun 1967 sampai 2000-an sudah dilakukan di sekitar perairan Danau Loch Ness, namun tak satupun yang membuahkan hasil.

Namun sebuah temuan menggemparkan dipublikasikan pada penghujung Mei dan awal Juni tahun ini, yaitu sebuah rekaman gambar monster Loch Ness yang diabadikan Gordon Holmes.Gordon Holmes (55 tahun), seorang teknisi laboratorium asal Shipley, Yorkshire, Inggris, mungkin satu-satunya turis yang paling beruntung. Saat berlibur di tepian Danau Loch Ness, ia dikejutkan penampakan monster Loch Ness yang legendaris itu. Holmes berhasil merekam gambar video Nessie tersebut pada 26 Mei 2007 dalam durasi belasan menit.[I]"Saya hampir tak memercayai mata saya saat melihat riapan air dan benda hitam (jet black thing) sepanjang 14 meteran (45 kaki) itu, bergerak cepat di permukaan air,"[I] kata Holmes, seperti yang dikutip dari AP dan BBC dalam sebuah wawancara. Holmes menjelaskan, makhluk itu bergerak lurus dengan kecepatan 10 km per jam (6 mil per jam).

penelitian Loch Ness 2000 di Drumnadrochit, tepian danau tersebut, menyatakan akan meneliti hasil rekaman gambar tersebut. Walau bersikap skeptis, ia sendiri kagum dengan kualitas citra vidoe tersebut. Karena dari beberapa rekaman gambar yang pernah dibuat tentang Nessie, rekaman Holmes adalah yang terbaik dan terjelas, lengkap dengan background pemandangan yang selaras dengan objek monster Nessie yang bergerak. Begitupun, Shine dan sejumlah ilmuwan lain akan melakukan penelitian intensif terhadap gambar tersebut dan mungkin akan melaporkan hasilnya pada Juli 2007. Sementara sejumlah ahli lain menganggap rekaman itu bisa saja palsu atau rekayasa, namun melihat kualitas gambarnya yang prima, mereka belum bisa memastikannya.



Ada yang menganggap rekaman yang juga sudah disiarkan BBC Skotlandia pada 29 Mei 2007 itu mungkin hanya citra belut raksasa. Bentuknya memang mirip makhluk legendaris Nessie yang sama dengan sejumlah kecil laporan yang benar dari saksi mata terdahulu. Atau bisa saja spesies makhluk air lain yang belum dikenal. Setidaknya rekaman Holmes kembali membangkitkan antusiasme tentang misteri monster penghuni Danau Loch Ness. Pasca pemutaran film itu, seorang penulis buku asal Inggris, William Hill, pada 4 Juni 2007, menawarkan hadiah 1 juta poundsterling bagi siapa saja yang bisa menyajikan bukti konklusif tentang keberadaan Nessie untuk Natural History Museum di London! Ogopogo ogopogo ini hampir mirip dengan nessie ia merupakan makhluk yang tinggal di danau Okanagan Kanada. Bentuknya mirip seperti Oar Fish dan banyak pakar mengatakan Ogopogo adalah salah satu jenis Oar fish yang memiliki ukuran berbeda dengan Oar fish lainnya. Namun Cara bergerak ogopogo berenang bergerak menyusuri danau yang selalu memperlihatkan bentuk seperti punuk-punuk berjejer (mengombak), dimana gerakan seperti itu sangat berbeda sekali dengan cara berenang seekor oar fish maupun ular.

Tsuchinoko Tsuchinoko



Tsuchinoko Tsuchinoko (ツチノコ, Tsuchinoko?) adalah hewan yang dilaporkan ada di Jepang tapi belum pernah bisa dibuktikan (cryptid). Bentuknya seperti ular namun berperut gendut mirip botol atau pin boling dengan ekor yang kecil mirip ekor tikus. Hewan ini dilaporkan pernah "dilihat" saksi mata di berbagai tempat di Jepang, kecuali di Hokkaido dan Kepulauan Ryukyu.



Hingga kini, tsuchinoko belum pernah berhasil ditangkap orang karena saksi mata menjadi takut, atau hewan ini lebih dulu melarikan diri. Nama "Tsuchinoko" berasal dari nama lokal untuk "hewan" ini menurut penduduk daerah Kansai (Kyoto, Mie, Nara, dan Shikoku). Di daerah Kanto, penduduk menyebutnya sebagai bachihebi. Beberapa pemerintah daerah di Jepang menawarkan hadiah uang dalam jumlah besar bagi orang yang berhasil menangkap tsuchinoko. Hadiah uang sebesar 100 juta yen pernah ditawarkan kota Itoigawa, Prefektur Niigata. Saksi mata yang mengaku pernah "melihat" tsuchinoko melaporkan ciri fisik dan tingkah laku sebagai berikut:

• Dibandingkan dengan ular biasa, bagian perut lebih gendut • Kuat meloncat hingga sekitar 1 mete
• Suka minum sake
• Bisa berbunyi "chii"
• Bergerak dengan sangat cepat
• Cara bergerak seperti ulat atau menggulung diri sambil menggigit bagian ekor dan berputar bagaikan roda
• Dari mulut menyemburkan api. menurut legenda, beberapa jenis tsuchinoko punya kemampuan untuk berbicara dan sangat suka berbohong begitu dia meminum alkohol.



legenda juga mencatat bahwa kadang dia menelan ekornya sendiri dan bisa menggelinding seperti hulahop.



SEJARAH MENGENAI TSUCHINOKO
* Alat-alat dari batu berbentuk ular yang mirip tsuchinoko ditemukan dari situs arkeologi zaman Jomon di Hida, Prefektur Gifu. Gambar yang mirip tsuchinoko juga ditemukan pada bagian luar tembikar berbentuk guci yang berasal dari situs arkeologi di Prefektur Nagano.
* Tsuchinoko dijelaskan sebagai dewa padang rumput dalam literatur klasik Kojiki yang ditulis pada abad ke-8. * Dalam ensiklopedia Wakan Sansai Zue asal zaman Edo, tsuchinoko ditulis dalam artikel berjudul Nozuchihebi (野槌蛇, Nozuchihebi? ular palu ladang).



KAPPA



Kappa (河童, Kappa? "anak-sungai"), juga biasa disebut Gatarō (川太郎, Gatarō? "bocah-sungai") atau Kawako (川子, Kawako? "anak-sungai") adalah mahluk legendaris yang dipercaya sebagai roh sungai dan sering dijumpai dalam cerita rakyat jepang. tetapi sekarang, mahluk ini masuk dalam golongan "hewan yang belum ditemukan (cryptozoology)" hal ini disebabkan karena adanya beberapa saksi yang menyaksikan penampakan mahluk tersebut. dalam agama Shinto mereka termasuk dalam golongan Suijin (dewa air).





sebagian besar orang menggambarkan Kappa seperti anak kecil,bentuk tubuhnya separuh manusia separuh katak (beberapa mengatakan monyet), beberapa orang lainnya menggambarkannya seperti seekor kura kura dengan paruh seperti bebek,.. pada beberapa gambar menunjukan bahwa Kappa mempunyai tempurung tebal dan kulit yang bersisik yang warnanya hijau kekuning kuningan atau biru, habitat kappa adalah sungai atau danau yang berada di jepang dan tubuhnya di lengkapi dengan fitur yang mendukung kehidupannya dengan lingkungannya, seperti tangan dan kaki yang berselaput, baunya seperti ikan dan pandai berenang sperti ikan. kappa juga dikenal sebagai pembuat ulah,... keonaran kecil yang biasa ditimbulkan adalah mengeluarkan suara kentut yang keras atau mengintip kimono dalam wanita.. ulah lain yang lebih ganas adalah mencuri hasil kebun, menculik anak2 atau memperkosa wanita,.. diceritakan bahwa anak kecil adalah santapan favourit kappa, selain itu kappa juga memakan orang dewasa,... mereka memakan shirikodama (尻子玉, shirikodama---------> isi perut, darah, hati atau zat kehidupan manusia) melalui anusnya, .. sampai sekarang, tanda bahaya bergambar kappa dipasang di beberapa perairan kota dan desa desa jepang,...



karena kappa takut terhadap api maka pada festival perayaan panen atau festival2 lain,. masyarakat membakar kembang api untuk mengusir mahluk ini.

tidak semua Kappa jahat terhadap manusia, sebagian dari mereka sangat tertarik dengan kehidupan manusia, bahkan mereka mengerti dan sanggup berbicara dengan bahasa jepang,.. kadangkala ketika mereka bertemu dengan manusia, Kappa selalu mengajak manusia untuk beradu kemampuan dalam permainan Shogi (catur jepang) dan sumo.. kabarnya mereka bisa bersahabat dengan manusia jika manusia memberikan hadiah kepada mereka berupa ketimun,.. makanan yang paling disukai oleh Kappa selain anak manusia,...

sebagian orang - orang tua di jepang biasanya menuliskan nama anak mereka atau nama mereka sendiri diatas ketimun dan melemparkannya kesungai yang dipercaya sebagai tempat tinggal kappa,.. hal tersebut dimaksudkan agar mahluk ini tidak mengganggu keluarga mereka... mentimun persembahan untuk kappa biasanya diisi dengan gulungan sushi didalamnya dan dinamakan kappamaki.

menurut legenda, manusia yang bisa bersahabat dengan Kappa, manusia bisa memerintahkan kappa untuk membantu pekerjaannya, seperti membantu petani dalam kegiatan irigasi... kappa juga dikenal mempunyai kemampuan tinggi dalam ilmu pengobatan,.. terutama dalam penyakit/permasalahan tulang,.. karena beberapa sifat baik Kappa inilah,. dijepang kadang ditemukan kuil pemujaan untuk kappa.


MANTICORE



Manticore adalah monster legenda yan berwujud hampir sama dengan Spinx di Mesir,.
• mempunyai tubuh seperti singa yang berwarna merah
• berkepala manusia dengan tiga buah taring
• suaranya seperti terompet
• beberapa orang mengatakan bahwa monster ini bertanduk
• ekornya berbentuk seperti sengat kalajengking
• sengatnya beracun, digunakan untuk melumpuhkan sampai membunuh korbannya.

mythologi tentang manticoreaslinya berasal dari Persia, yang aslinya berjuluk "pemakan manusia" (berasal dari bahasa timur tengah kuno yaitu kata Martya yang berarti manusia dan Xwar yang berarti memakan). manticore sendiri berasal dari bahasa inggris, terminologi dari bahasa latin mantichora. legenda tentang monster ini tersebar di daratan eropa dan pertama kali diceritakan oleh Ctesias, seorang paranormal dari yunani yang mengabdi pada raja Artaxerxes II.



buku Description of Greece karya seorang ahli agama dari yunani bernama Pausanias menceritakan tentang manticore monster yang digambarkan oleh Ctesias yang disebut martichoras berbentuk seperti harimau, tetapi memiiliki tiga buah taring dan sengat pada ekornya yang digunakan untuk mempertahankan diri,. ketika monster ini terluka,.dia bisa menembakan racun seperti panah yang terlepas dari busurnya. tetapi kupikir,. semua yang diceritakan Ctesias itu tidak benar,. tidak ada monster semacam ini (Description, xxi, 5) sekarang ini,.. orang orang yang mempercayai keberadan manticore percaya bahwa monster ini menempati hutan hutan di asia,. terutama indonesia. manticore dipercaya sanggup membunuh korbannya dengan cepat, dengan menggigit atau mencakar kemudian memakan seluruh tubuh korbannya sampai ketulang tulangnya..... alasan beberapa orang mempercayai monster ini walaupun belum pernah ada bukti bukti yang memperkuat keberadaannya adalah.. monster ini pemburu yang sangat handal,. tak terlihat atau terdengar oleh mangsanya.. ketika ada seseorang yang hilang dalam hutan dan tidak ditemukan mayatnya,. mungkin itu adalah ulah deari manticore.



BUNYIP

Bunyip yang berarti iblis atau roh jahat adalah hewan mistik yang berasal dari cerita rakyat Australia,.. berbagai gambaran dan penjelasan tentang monster ini telah diberikan sejak jaman kolonial di australia.,.. Monster yang tercatat dalam Mythologi aborigin ini juga dipastikan adalah jenis hewan yang hampir punah. gambaran tentang wujud Bunyip sangatlah beragam,. gambaran menurut orang Aborigin adalah :

• ekornya seperti kuda
• memiliki sirip
• taringnya seperti singa laut
• beberapa mengatakan memiliki tanduk
• dalam legenda dikatakan monster ini memancing korbannya untuk memasuki rawa, danau atau sungai tempat dimana monster ini tinggal
• raungannya terdengar seperti tangisan ketika malam hari mereka mencari mangsa.



pada tahun 1846 sebuah tulang belulang ditemukan di dalam sungai Murrumbidgee yang berada di New South Wales. beberapa ahli menyimpulkan bahwa tulang tersebut adalah milik mahluk yang belum pernah diketahui oleh ilmuwan manapun. tahun 1874, tulang yang diprediksi tulang Bunyip dipamerkan di Australian Museum (Sydney) selama dua hari. dan akhirnya dicuri dari museum setelah itu.

The Greta Bunyip adalah area yang dipercaya sebagai tempat tinggal Bunyip.. area rawa rawa di sekitar Greta,Victoria Australia. penduduk lokal sering mendengar raungan keras yang misterius yang berasal dari rawa tersebut.. pernah suatu ketika rawa tersebut dikeringkan demi mencari monster ini,. dan akhirnya suara suara misterius tersebut hilang,.. beberapa orang percaya bahwa bunyip pindah kearea lain sebagian lainnya mengatakan bahwa bunyip akan langsung mati ketika habitatnya dirusak.



diperkirakan, bahwa bunyip adalah bagian dari mahluk Cryptozoologi semacam diprotodon atau jenis hewan megafauna lainnya yang seharusnya telah punah 50rebu tahun yang lalu. jeritan Possum atau Koala sering dikira raungan bunyip,. suara Barking Owl (sejenis burung hantu) kadang juga disalah persepsikan sebagai suara bunyip,. soalnya spesies burung yang tinggal di hutan dekat danau ini mirip dengan tangisan wanita atau anak anak yang menakutkan... tapi mustahil suara tersebut bisa disalah artikan oleh orang2 aborigin,.. karena,suku asli australia ini hapal betul dengan suara suara hewan tersebut diatas. kesimpulan sementara... bunyip adalah salah satu jenis Quinkana,.. hewan seperti buaya yang hidup di masa pre-historis yang seharusnya punah 40 rebu tahun yang lalu....

Spring-Heeled Jack


mahluk ini muncul dikegelapan malam London pada abad ke 19,./ menyerang korbannya dengan cabikan yang membabi buta lalu melarikan diri dengan kemampuan super yang dimilikinya.
kasus tentang Spring-Heeled Jack, begitu mahluk ini biasa disebut adalah salah satu yang tidak terpecahkan sekaligus mengagumkan bagi masyarakat london,. menurut beberapa cerita,. penyerangan yang dilakukan oleh Spring-Heeled Jack dimulai pada tahun 1837 di wilayah barat daya london,... Polly Adams, seorang pekerja pub,. salah satu dari 3 wanita yang diserang Spring-Heeled Jack mengalami penyerangan pada bulan September.. baju yang dikenakannya robek dan perutnya mengalami luka yang disebabkan cakar atau kuku besi Spring-Heeled Jack,
para korban mahluk ini menggambarkan mahluk tsb :

• berbentuk seperti manusia dengan wajah yang mengerikan.
• mempunyai kuku besi atau cakar yang tajam
• matanya menyala
• bisa menyemburkan api berwarna biru dari mulutnya
• berbaju hitam ketat
• beberapa mengatakan mahluk ini menggunakan helm atau semacamnya
• sanggup melompat sangat tinggi.



serangan serangan terus berlanjut sampai awal 1838,. sampai akhirnya Lord Mayor of London memerintahkan masyarakat untuk menangkap mahluk ini tetapi belum berhasil tertangkap sampai sekarang,.. sebenarnya mahluk ini tidak pernah melukai korbannya secara serius,.. keculai satu orang korban, gadis berusia 18 tahun bernama Lucy Scales yang dilaporkan mengalami kebuttaan setelah terkena semburan api dari mulut mahluk ini. siapa atau apa sebenarnya Spring-Heeled Jack?.. seortang Maniac yang jenius? alien atau Iblis?...tak ada staupun yang mengetahui,. dan mahluk ini adalah salah satu dari mahluk paling misterius dimasa modern.



JENGLOT

Beberapa tahun lalu, sekitar akhir tahun 1997, tiba-tiba saja ada "makhluk'' misterius yang jadi pembicaraan. Perawakannya kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki. Makhluk itu dinamakan jenglot. Kabarnya, jenglot itu bukan benda mati. Konon ia hidup, namun tak ada yang pernah tahu kapan bergerak.
Sang pemilik, Hendra Hartanto, pengusaha restoran dari Surabaya selalu hanya mendapati posisi kaki, tangan, dan kelopak mata yang sudah berubah. Konon, makhluk misterius itu selalu menghabiskan darah manusia yang dicampur minyak japaron. Namun, sekali lagi, tak ada yang tahu kapan ia menenggaknya. Menurut Hendra, dalam menyantap sajiannya itu, jenglot tak menggunakan cara seperti yang dilakukan manusia pada umumnya. Yang jelas, dalam setiap 18 jam, sebanyak 3 cc darah dan minyak wangi yang disajikan akan berkurang sekitar 50 persen sampai 60 persen.



Jenglot, karena itu bisa jadi amat misterius. Sama misteriusnya ketika Hendra menemukan makhluk aneh tersebut. Syahdan, perkenalan Hendra dengan "makhluk" aneh itu terjadi pada 1972. Ketika itu, ia bersemadi di pantai Ngliyep, Malang, Jawa Timur. Dalam keadaan setengah sadar, ia merasa ada sosok yang menghadiahinya dengan Bethoro Kapiwiro dan Bethoro Katon. Beberapa bulan kemudian, dengan cara serupa, dan di tempat itu pula, Hendra mendapatkan Jenglot dan Bethoro Kapiworo. Namun kata Hendra, mereka memiliki asal-usul berbeda. Jenglot dan Bethoro Kapiworo merupakan jelmaan pertapa sakti yang kualat. Sedangkan Bethoro Katon dan Bethoro Kapawiro adalah kera sakti yang dikutuk. Namun mereka semua, menurut Hendra, hidup dan punya mistik.



Hendra bahkan berani menyebut "temuannya'' itu sebagai manusia. Menurut cerita yang dia susun, jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah manusia (seorang pertapa) yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia. "Namun, akibat kutukan, jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akherat. Maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil ini," kata Hendra. Setelah itu, sang pertapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut, hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya. Katanya, itu sebagai lambang keganasan dan sifat liar sang "monster''.
Melihat dari dimensi realita, jenglot kini memang hanya tinggal mumi. Namun, ia masih memiliki energi, di mana rambut dan kuku jari terus memanjang. Bahkan, posisi kaki dan tangan pada saat-saat tertentu akan berubah. Jika menyimak dari sisi nonrealita, maka jenglot memiliki energi yang bisa dirasakan melalui kekuatan supranatural. "Jadi, masih tersisa energi dalam jasadnya yang beku,'' ujar Hendra.



Jenglot sendiri, sebenarnya hanya istilah atau sebutan. Menurut Hendra, pihaknya juga tidak tahu kata itu diperoleh dari hasil "menayuh". Namun, dia tak mengetahui pasti, dari bahasa Sansekerta atau Jawa Kuno asal kata tersebut. Jenglot, lanjut dia, hanya julukan, sama halnya ketika manusia menyebut "vampire'' atau "drakula''.
"Dia sebenarnya memiliki nama, tapi saya nggak bisa menyebutnya di sini. Sebab, nama itu merupakan password.''



Masih menurut si penemu, jenglot merupakan peninggalan sejarah yang berumur 3.112 tahun. Selama ini, jenglot sempat ikut dalam pameran Gelar Benda Pusaka Jenglot di Plasa Metro Sunter, dan Plaza Sentra Buana. Ia dipamerkan bersama tiga "makhluk aneh'' lainnya, yakni Bethara Kathon, Begawan Kapiworo, dan Begawan Kapawiro.

Namun, cara perolehan keempat "mumi'' itu tak sama. Bethara Kathon dan Begawan Kapiworo diperoleh dari "seseorang'' saat dia bersemadi di Pantai Ngliyep. Beberapa waktu kemudian seorang paranormal melimpahkan Jenglot dan Begawan Kapawiro kepadanya. Keempatnya juga memiliki energi, hidup, dan mistik. Tapi, apa pun hasil penelitian nanti, benarkah sesuatu bisa disebut manusia (meskipun hanya "mumi''), jika tak memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk hidup (manusia), seperti jantung, paru-paru, dan tulang?

Kalau melihatnya dari sudut lain, yakni dari sudut dan dunia simbolik kalangan para dukun, "jenglot" dikatakan sebagai "mummy" yang konon berusia 300 tahun. Menurut Abas Soegiono, "jenglot" ditemukan saat sejumlah paranormal alias dukun melakukan tirakat di Wlingi, Jawa Timur tahun 1972.



"Jenglot" yang dipamerkan waktu itu ada empat, masing-masing disebut sebagai "Jenglot", yang konon berjenis kelamin lelaki dan konon pula bisa membantu mengamankan pemiliknya dari segala macam bahaya. Yang lain lagi adalah Bethoro Karang, pria juga, konon bisa membantu kelancaran usaha, menjaga keselamatan, dan lain-lain. Lalu Bethoro Katon, konon berjenis kelamin wanita, di mana selain membantu melancarkan usaha juga bisa dipakai sebagai "pengasih". Yang terakhir, Begawan Kapiworo, katanya penjelmaan kera putih, ada hubungan dengan Anoman, mempunyai padepokan Kendali Sodo. "Jenglot" sendiri menurut Abas adalah benda mati, bukan mahluk hidup. Meski "jenglot" bukan mahluk hidup, tetapi daya spiritual "jenglot" tetap hidup. Karena itu "jenglot harus diberi makan". Makanan "jenglot" adalah darah berjenis O dan minyak wangi. Abas menyebut merk minyak wangi yang katanya mudah didapat di pasar.

Jenglot pernah diperiksa dr Budi Sampurna DSF di Bagian Forensik RSCM. Benda sepanjang 10,65 cm, menyerupai boneka menyeramkan itu memiliki bagian serupa kepala, badan, tangan dan kaki serta rambut terurai sepanjang 30 cm. Ukuran masing-masing tampak proporsional. Hanya saja, ukuran kuku-kuku jarinya serta taring sangat panjang. Taring mencuat hampir sepanjang ukuran kepala, kuku juga panjang dan meruncing hingga bukan tidak mungkin membuat bulu kuduk penonton berdiri.

"Setiap 35 hari pada Jumat Legi, kita kasih satu tetes darah dicampur minyak javaron seperti kalau banyak orang memberikan sesaji berupa kembang atau kemenyan," kata Hendra. Tak ada yang tahu apakah darah tersebut benar-benar diminum atau tidak oleh mahkluk seberat 37,2 gram itu. Menurut Hendra, dalam tubuh Jenglot masih terdapat kehidupan.
Tanda kehidupan itu, menurutnya, dapat dilihat dari bola matanya yang bisa berpindah setiap saat serta rambut dan kukunya yang memanjang. Benarkah Jenglot dan kawan-kawannya itu masih hidup atau setidaknya pernah hidup? Hendra dengan berani mengajukan "tantangan" agar para ahli kedokteran menelitinya secara objektif.Tampaknya gayung bersambut. Pihak forensik RSCM tertarik untuk meneliti "kemanusiaan" Jenglot. Tentu saja bukan berdasarkan ilmu klenik, tapi secara medis berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka pada hari Kamis, 25 September 1997 siang, makhluk Jenglot dibawa ke RSCM untuk diperiksa secara medis. Ruang Forensik dan ruang Rontgent RSCM mendadak penuh sesak pengunjung.
Mereka terdiri dari paramedis, mahasiswa kedokteran, wartawan dan sejumlah pengunjung RS yang tertarik melihat kedatangan jenglot yang ditaruh dalam kotak kayu berukir itu.
Ahli Forensik FKUI-RSCM, Budi Sampurna DSF mengatakan, pemeriksaan Jenglot dengan latar belakang seperti yang telah diketahui masyarakat luas merupakan tantangan menarik bagi dunia kedokteran untuk membuktikannya dari segi keilmuan. Menurut dr Budi, guna membuktikan kemanusiaan jenglot, maka akan dilakukan deteksi dengan alat rontgent untuk mengetahui struktur tulangnya serta pemeriksaan bahan dasar kehidupan seperti C,H,O atau proteinnya.

Untuk keperluan tersebut, ahli forensik mengambil sampel dari bahan yang diduga sebagai kulit atau daging Jenglot serta sehelai rambutnya. Pengambilan sampel dilakuan sendiri oleh Hendra yang saat datang ke RSCM membawa serta tiga batang hio. "Untuk jaga-jaga, jangan-jangan ada yang kena sawab-nya (pengaruh)," katanya perihal hio.

Dokter Djaya Surya Atmaja kemudian memotret dan mengukur berbagai bagian "tubuh" Jenglot. Setelah itu dokter spesialis Radiologi, dr Muh Ilyas memeriksa jenglot menggunakan sinar X. Dalam pemerikasaan lebih lanjut Hendra menolak barang koleksinya dibedah. Alasannya, jasad Jenglot akan rusak. "Akibat tidak baik bagi kita semua," katanya.

Usai pemeriksaan ternyata hasilnya menyatakan jenglot tak memiliki struktur tulang. Hasil rontgent yang disaksikan puluhan wartawan, paramedis, mahasiswa praktek, ternyata hanya menampilkan bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan. Selain itu terlihat juga jaringan kuku dan empat gigi selebihnya tak ada. "Ada bagian jaringan serupa daging, namun kita belum bisa memastikan apakah itu daging atau bahan lainnya," kata dr Muh Ilyas.

Guna mendapat hasil lebih mendetail, maka Jenglot diteliti dengan CT Scan. Ternyata Jenglot tidak memiliki struktur seperti manusia kendati kenampakan luar menyerupai manusia. Kini pihak Forensik FKUI-RSCM masih meneliti sampel kulit/daging serta rambut Jenglot untuk mengetahui golongan darah, DNA-nya. "Memakan waktu sekitar tiga minggu," katanya. Menanggapi hasil tersebut, Hendra mengatakan, "Apa pun hasilnya kita harus terima dong," katanya.

Majalah Gatra, Nomor 52/III, 15 November 1997 memberikan laporannya mengenai Jenglot. Penelitian yang dilakukan Dokter Djaja Surya Atmaja, PhD, dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa contoh kulit Jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia. "Saya kaget menemui kenyataan ini," kata Djaja, doktor di bidang DNA forensik lulusan Kobe University, Jepang, 1995. Namun Djaja menolak anggapan seolah ia mengakui Jenglot sebagai manusia. "Tapi sampel yang saya ambil dari Jenglot menunjukkan karakteristik manusia," katanya. Adapun sampelnya berupa sayatan kulit Jenglot berukuran setengah luas kuku, yang mengelupas dari lengannya. Contoh kulit itulah yang kemudian ditelitinya di Laboratorium RSCM atas prakarsa dan biaya pribadi.

Spesimen seirisan kulit bawang itu kemudian diekstraksi agar DNA-nya keluar dari inti sel. DNA merupakan material genetik berupa basa protein panjang yang membangun struktur kromosom. Pada inti sel manusia terdapat 23 pasang kromosom. Masing-masing bisa dipenggal-penggal menjadi banyak lokus, satu unit yang membangun sifat bawaan tertentu. Djaja memeriksa DNA Jenglot pada lokus nomor D1S80 dari kromosom 1 dan HLA-DQA1 dari kromosom 5, serta lima lokus khusus lain dengan teknik PCR (polymerase chain reaction). Pemeriksaan HLA-DLA-DQA1 memberikan hasil positif. Artinya, spesimen Jenglot itu berasal dari keluarga primata -bisa monyet, bisa pula manusia. Namun dari penyelidikan atas lokus D1S80, Djaja mendapat kepastian bahwa sampel DNA itu berkarakteristik sama dengan manusia. Temuan mengejutkan itu diperkuat dengan kajian mesin PCR. "Hasilnya begitu, saya harus bilang apa," kata satu-satunya ahli DNA forensik Indonesia berusia 37 tahun itu. Hendra Hartanto gembira mendengar hasil penelitian Djaja. "Ini menyangkut peninggalan sejarah yang berumur 3.112 tahun," katanya ketika ditemui Gatra di pameran Gelar Benda Pusaka Jenglot, di Plaza Metro Sunter, Jakarta Utara waktu itu.

Dokter Budi Pramono, yang pernah merontgen Jenglot, terkejut mendengar hasil penelitian Djaja Surya. "Mirip bagaimana? Harus jelas. Saya kok kurang percaya. Nanti saya akan mengkonfirmasikan langsung ke Dokter Djaja," katanya. Yang pasti, Budi tak percaya jika Jenglot dianggap hidup. "Makhluk hidup itu perlu makan dan bernapas. Lalu strukturnya perlu tulang, jantung, paru, dan lain-lain. Jenglot tak mempunyai itu semua," katanya. Untuk menjelaskan sosok Jenglot secara lengkap, kata Budi, perlu diteliti lebih jauh struktur anatominya, aspek mikroskopis jaringannya, bahkan enzim yang ada di tubuhnya. Pimpinan RSCM sempat tertarik untuk meneliti Jenglot. Namun setelah Budi melaporkan bahwa Jenglot tak memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk, niat itu surut. Jenglot dianggap seperti karya mistik lainnya yang tak mengandung tantangan ilmiah. Sampai kemudian Djaja Surya menguji DNA dari kulit lengannya, yang ternyata berkarakteristik manusia. Tapi Djaja pun tak memutlakkan temuannya. Bisa saja penyelidikannya meleset karena sampelnya terkontaminasi. "Misalnya, kulit Jenglot sebelumnya terkena olesan darah manusia," katanya.





Kaku



bisa juga dibaca sebagai "mujina" adalah Bijuu berbentuk tupai. Kanjinya juga bisa dibaca sebagai Mujina, yaitu nama subspesies dari tupai (Meles Meles Anaguma) yang ada di beberapa tempat di Jepang. Dia berasal dari altar pengorbanan di pinggiran Nagoya. Kaku mempunyai tujuh ekor dan yang terkecil diantara para Bijuu, walaupun begitu dia adalah Bijuu terlicik dan paling "penyusup" dari sembilan Bijuu lainnya. Kaku memburu mangsanya dari dalam tanah sepanjang waktu. Dia membunuh dengan melongsorkan/menghancurkan bagian tanah dibawah mangsanya, membuatnya jatuh tepat di mulutnya yang sudah terbuka lebar. Di atas tanah, dia bisa berubah menjadi apa saja, asalkan dia mempunyai tanah liat. Tubuhnya berwarna biru.
Peperangan Sembilan Dewa



Dalam perang ini, Kaku bertarung 4 kali, dia menang atas Sokou, dan 3 kali melarikan diri dari Nekomata, Isonade, dan Yamata no Orochi. Walaupun tidak pernah kalah, tetapi dia melarikan diri 3 kali dari 4 kali pertarungannya. Walaupun tingkat chakra/stamina miliknya peringkat ke-3 (diatas Isonade dan Nekomata), tetapi dia lebih mementingkan kabur daripada bertarung. Mungkin disebabkan oleh kekuatan fisiknya yang rendah (peringkat ke-7). Tempat penyimpanan tanah liat miliknya ternyata telah diketahui oleh para pejuang dan dibakar. Kaku lalu tidak bisa berubah bentuk dan dikalahkan oleh pejuang pemberani Ikkyo Soujin, yang menyegel Kaku dengan alat kekuatan Sisa Altar Bumi ke segel dalam kuil bumi.
Kaku dalam cerita lain
Mujina (貉) adalah terminologi Jepang lama untuk tupai. Dalam dongeng Jepang, binatang ini adalah penyamar yang handal, dan bentuk yang sering dipakai ialah hantu tak berwajah. Monster ini biasa diasumsikan oleh orang Inggris dengan mujina, tetapi orang Jepang mengenal mereka dengan nama nopperabu

Raijuu



adalah Bijuu yang yang berbentuk seperti berang-berang, mempunyai 4 kaki dan kuku yang amat tajam. Bila meraung seperti guntur. Aslinya, dia adalah dewa petir, tetapi karena pengaruh kekuatan Yamata no Orochi dia berubah menjadi monster. Raijuu bisa mengeluarkan listrik dalam jumlah besar untuk keperluan pertarungan. Bulunya berwarna emas dan ujungnya berdiri. Memiliki enam ekor yang bentuknya seperti petir, seperti dewa petir kuno.
Raijuu juga digambarkan sebagai rekan Raiden, dewa guntur dari agama Shinto. Biasanya, Raijuu tenang dan tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi buas dan agresif ketika terjadi badai petir dan mengenai apa saja di sekitarnya, batu, pohon bahkan bangunan (orang dulu bilang bahwa pohon yang tersambar petir terkena cakaran Raijuu
Ada juga yang mengatakan Raijuu tidur di perut manusia. Ini membuat Raiden menembakkan panah ke perut Raijuu tidur untuk membangunkannya, yang bisa membuat orang kesakitan. Orang-orang dulu tidur di perutnya bila cuaca sedang buruk. Ada pula yang mengatakan Raijuu hanya tidur di perut orang yang sedang tidur di luar.

Hokou

adalah Bijuu yang berupa seperti anjing berekor lima. Setiap ekor makhluk ini merepresentasikan setiap-tiap kekuatan elemental: Api, Angin, Air, Tanah, dan Petir. Itu bisa mengakibatkan kerusakan dahsyat bila digunakan. Kemampuannya ialah menggunakan semua elemen maupun mengkombinasikannya. Setiap elemennya juga bisa menyebabkan bencana tergantung jenisnya. Hokou bermaksud menghancurkan alam untuk mendapatkan kembali lima elemen ini. Dia mengalami cedera berat ketika menantang Kyuubi berdua dengan Nekomata. Cukup aneh, dia adalah dewa ilusi. Hokou hidup di pohon besar yang sudah berumur panjang.

Peperangan 9 dewa
Hokou bertarung 4 kali, 3 kali kemenangan didapat dari Sokou, Raijuu, dan Nekomata yang nanti akan menjadi sekutunya. Hokou mengalami kekalahan melawan Kyuubi, biarpun dia sudah dibantu oleh Nekomata, tetapi Kyuubi masih terlalu kuat baginya. Kekuatan fisik Hokou ada di peringkat ke 3 dan kekuatan chakra/stamina miliknya ada di peringkat ke-5.

Sokou si ekor empat

adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk siput-setengah-ular yang konon tinggal di gunung Fuji, Jepang. Sokou memiliki empat buah ekor dan menyebarkan gas beracun disekitar tubuhnya. Awalnya, Sokou adalah ayam jantan dan ular yang menjalin kasih. Namun akibat pengaruh udara dan racun di pegunungan, kedua hewan itu menyatu dan menjadi besar. Karena berbahaya, seorang ahli ilmu iblis bernama Yamazaki Ishiro menyegel Sokou ke dalam alat dewa Kandang Bulan Berjaring di dasar gunung Fuji, Jepang. Hingga saat ini, beberapa orang masih beranggapan bahwa letusan di gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika sedang tidur.

Sokou bertarung 4 kali, 3 kekalahan oleh Shukaku, Kaku dan Hokou. Sokou melarikan diri ketika berhadapan dengan Raijuu. Sokou memiliki kekuatan fisik terlemah diantara Bijuu. Tingkat chakra/stamina miliknya peringkat ke-6.

sumber :
wikipedia
www.bluefame.com
artikelindonesia.com
www.indocina.net
northamerwildlife.multiply.com
www.puzzlingzoo.com
www.cryptozoology.com

[bersambung]
serigala Andean
Arabhar
Harimau Biru
Kucing Rubah
Hiu Rumbai
Magelodon
Naga

ReaD MoRe>>>